Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Napi Tewas Muntah Darah di Penjara saat Akan Ditangkap karena Kendalikan Peredaran Narkoba

Seorang narapidana di Lapas Kelas II A Pekanbaru tewas setelah muntah darah di penjara.

shutterstock
Ilustrasi narkoba 

Ia menjelaskan, di kasus tersebut ada dua tersangka yang meninggal yaitu Hendar yang tewas ditembak dan Pak Itan yang meninggal karena mintah darah dalam penjara.

"Jadi dua bandar narkoba yang meninggal. Satu tewas akibat mengalami luka tembak dan satu lagi meninggal karena sakit," kata Agung.

Jual sabu ke Pekanbaru, dikemas di teh cina dan susu

Agung menjelaskan Syaharudin bekerha sama denngan Hendra serta Syamsul untuk menjual 20 kilogram sabu ke wilayah Pekanbaru.

Sabu tersebut dikemas dalam bungkusan susu dan teh cina.

Sebelumnya mereka sudah dua kali gagal saat akan mengirim sabu ke ibu kota Provinsi Riau tersebut.

Karena takut tertangkap polisi, di pengiriman ketiga, mereka pun dikawal oleh Simson Siahaan dengan upah Rp 40 juta.

Dua puluh kilogram Sabu tersebut berasal dari Pulau Rupat, Bengkalis yang dibawa ke Kota Dumai sebelum diedarkan di Pekanbaru.

"Kita masih melakukan pengembangan untuk mengejar pelaku lainnya.

Kita akan lakukan tindakan nyata. Di manapun mereka sembunyi akan kami temukan," tegas Agung.

Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan 20 kilogram narkoba jenis sabu yang dikemas dalam susu dan teh cina.

Selain itu polisi juga mengamankan dua unit mobil yang digunakan sebagai alat transportasi.

Saat penangkapan, Hendra yang membawa mobil berisi 20 kilogram sabu nekat menerobos ketika mereka diadang oleh Tim Harimau Kampar.

Sempat terkaji kejar-kejaran antara petugas dan tersangka.

Tersangka Hendra sempat menabrakkan mobilnya ke mobil petugas.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved