Berita Internasional
Atlet Iran Ini Terancam Hukuman Mati karena Kritik Masjid Boleh Buka saat Pandemi
Gara-gara kritikannya, seorang atlet Paralimpiade Iran terancam mendapat hukuman mati.
TRIBUNJATENG,COM, TEHERAN - Gara-gara kritikannya, seorang atlet Paralimpiade Iran terancam mendapat hukuman mati.
Si atlet mengkritik kenapa masjid boleh buka saat pandemi Covid-19, tapi gym ditutup.
Reza Tabrizi, peraih medali perak powerlifting di Paralimpiade Selandia Baru di 2011 menyebut adanya "kemunafikan" di akun Instagram miliknya.
Baca juga: Banjir Air Mata Pasca Pernikahan di Sragen, Sekeluarga Meninggal karena Covid Diawali Mempelai Wanta
Baca juga: Istri di Dusun Pati Selingkuh di Rumah dengan Suami Orang Saat Suami Sah Dinas Malam
Baca juga: Inilah 27 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Jateng Terbanyak, Ada 7 Daerah
Baca juga: Cerita Mistis Alamsyah Ayah Kehilangan 3 Anak Mengaku Lakukan Kontak Batin: Tersesat di Dimensi Lain
Dia mengeluhkan gym di kota Mashad ditutup saat wabah.
Tapi di sisi lain, Makam Suci Imam Reza masih boleh didatangi peziarah.
Karena ucapannya itu, aktivis Iran Masih Alinejad menyatakan bahwa atlet di kursi roda itu kini terancam mendapatkan hukuman mati.
Alinejad juga mengunggah kicauan di Twitter di mana kelompok garis keras menyeret Tabrizi yang kesulitan berjalan ke mobil polisi.
Dalam video terpisah seperti dikutip Daily Mail Selasa (10/11/2020), ada orang yang menurunkan papan yang terletak di depan gym.
Ulama setempat Morteza Mustafazadeh, Kepala Milisi Basij yang menghendaki Tabrizi dieksekusi, menulis di Instagram seharusnya si atlet beruntung dia masih bisa dipenjara.
Dia menuturkan bahwa Tabrizi sudah melontarkan ancaman melalui pemikirannya, dan mengira dia bisa melakukan apa pun di Iran.
"Syukur kepada Tuhan dia kini dipenjara," kata Mustafazadeh.
Tabrizi sendiri langsung meminta maaf setelah komentarnya menjadi kontroversi.
"Saya minta maaf kepada keluarga dan fans, terutama negara yang sudah mencintai para orang suci atas kebodohan yang saya buat," ujar dia.
Rival Arab Saudi dan Israel di Timur Tengah itu masih membuka masjid meski angka penularan Covid-19 masih relatif tinggi di sana.
Pekan lalu, otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa terdapat 458 korban meninggal akibat virus corona hanya dalam satu hari.
Dilaporkan The Telegraph, Tabrizi dituding sebagai "kaki tangan" Presiden Perancis Emmanuel Macron dan menyebarkan kebencian kepada umat beragama.
Macron sendiri menjadi kontroversi bagi umat Islam buntut penolakannya mengecam karikatur Nabi Muhammad yang dipajang di majalah satir Charlie Hebdo.
Selain itu, Macron juga sempat menuturkan bahwa dia mendeklarasikan perang terhadap "separatis Islam" yang kemudian menuai kemarahan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kritik Kenapa Masjid Boleh Buka Saat Covid-19, Atlet Iran Ini Terancam Hukuman Mati"
Baca juga: Kalah di Pilpres, Trump Minta Pendukungnya Kumpulkan Uang Untuk Melunasi Utang Kampanye
Baca juga: Motor Curian Mogok, Remaja Ini Panjat Tower SUTET 60 Meter dan Bertahan 17 Jam Tanpa Makan Minum
Baca juga: Sundari Soekotjo Rilis Lagu Kenangan Terindah Bareng Putrinya, Aransemen Keroncong Orkestra
Baca juga: Sule Ajak Nathalie Holscher Nyekar Ke Makam Lina Jubaedah Jelang Pernikahan