Sosialisasi Pilkada ke Generasi Muda, Ketua KPU Sragen : Jangan Golput dan Jangan Mengajak Golput

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen lakukan sosialisasi pemilihan bupati dan wakil bupati kepada Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sragen, Kamis (12/11/2020).

Bertempat di Pendopo Rumah Dinas Wakil Bupati Sragen, sosialisasi ini dihadiri oleh perwakilan anak muda dari KNPI, OSIS perwakilan SMA Negeri maupun swasta sederajat.

Acara ini dibuka langsung oleh PLT Bupati Sragen, Dedy Endriyatno. Pada kesempatannya itu Dedy meminta kepada seluruh peserta yang hadir untuk menjadi generasi muda yang melek politik.

Dedy juga memberikan contoh tokoh-tokoh muda terdahulu yang memiliki semangat untuk memperjuangkan kemerdekaan demi kebaikan bangsa Indonesia.

Semangat pemuda tokoh pendahulu inilah yang harus dimiliki generasi muda dalam hal ini memilih pemimpin di Kabupaten Sragen yakni Bupati dan Wakil Bupati.

"Sosialisasi kali ini dilakukan di kalangan pemuda. Ini dipilih karena ada sebagian bagi pemuda ini adalah pemilih pemula, sehingga diberikan pemahaman, sebagian perwakilan OSIS, sebagai pemuda dari wilayah masing-masing," terang Dedy.

Dengan diundangnya para perwakilan anak muda dan OSIS SMA sederajat ini diharapkan mereka dapat meneruskan apa yang disampaikan dalam sosialisasi ke teman-temannya.

Begitu pula perwakilan anak muda dari masing-masing daerah, diharapkan dapat juga mensosialisasikan kepada pemuda-pemuda yang daerahnya.

Sosialisasi dari KPU dilakukan oleh Ketua KPU Sragen, Minarso. Minarso dalam kesempatannya menerangkan proses penyelenggaraan pilkada sejak dibukanya pendaftaran perseorangan hingga proses saat ini.

Usai sosialisasi Minarso menyampaikan sosialisasi ini adalah hasil kerjasama KPU dengan KNPI yang dianggap sebagai unsur kepemudaan.

"Di sana hadir beberapa pelajar yang notabennya akan menjadi pemilih pemula, kita ucapkan terima kasih atas kehadirannya dan semoga sosialisasi ini menyasar," katanya.

Selain itu dirinya menekankan generasi pemuda agar tidak golput (golongan putih) serta tidak mengajak orang untuk golput. Dia melanjutkan hak demokrasi telah dilindungi dan diberikan kepada masyarakat.

"Jangan golput dan jangan mengajak golput, pilih kolom kosong boleh, memilih calon boleh," tandas Minarso. (uti)