Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Hingga Sabtu Pagi, Titik Api Masih Muncul di Sisa Reruntuhan Pasar Weleri

Tokoh warga setempat, Khafid Sirotudin mengatakan bahwa api masih nampak sejak Sabtu dini hari hjngga pagi ini

Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muslimah
Istimewa
Titik api kembali muncul di sisa-sisa reruntuhan Pasar Weleri pada Sabtu (14/11) pagi. Hal itu kembali Membuat kepulan asap masih muncul dari dalam bangunan pasar yang terbakar sejak Kamis (14/11) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Titik api kembali muncul di sisa-sisa reruntuhan Pasar Weleri pada Sabtu (14/11) pagi. Hal itu kembali Membuat kepulan asap masih muncul dari dalam bangunan pasar yang terbakar sejak Kamis (14/11) malam.

Tokoh warga setempat, Khafid Sirotudin mengatakan bahwa api masih nampak sejak Sabtu dini hari hjngga pagi ini. Menurutnya api muncul pada lantai 1 pasar tersebut.

"Tadi dini hari sekitar pukul 1-2 pagi api masih nampak di sisi sebelah utara bagian barat," ujarnya.

Tan hanya pada titik tersebut, di lantai 2 bagian tengah pasar tersebut juga  nampak api yang masih membakar sisa-sisa puing reruntuhan bangunan.

"Tadi pagi sekitar jam 8 kurang masih ada titik api yang masih menyala, saya juga sempat mengabadikan gambar api yang masih menyala," ujarnya.

Diketahui bahwa Pasar Weleri mengalami terbakar hebat pada Kamis malam (12/11) malam hingga Jumat (13/11) pagi. Hal itu membuat 1.799 kios dan los di pasar tersebut terbakar.

Plt Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Yanuar Fatoni mengatakan bahwa pihaknya berencana membangun pasar darurat untuk para pedagang pasar weleri. Terkait pembangunan pihaknya memperhitungkan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit yakni mencapai 80 miliar rupiah.

"Karena nilainya lebih dari 10 miliar, kami akan ajukan bantuan ke Pemerintah pusat agar pembangunan pasar bisa dibantu menggunakan anggaran dari APBN," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved