Berita Magelang
Ketatnya Protokol Kesehatan di Borobudur Marathon 2020, Atlet Elite Rice Minimal 3 kali Tes Swab
Penyelenggaraan ajang Borobudur Marathon 2020 di tengah pandemi Covid-19 dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Penyelenggaraan ajang Borobudur Marathon 2020 di tengah pandemi Covid-19 dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Semua unsur yang terlibat baik dari atlet, penyelenggara, hingga awak media massa diwajibkan mengikuti tes swab Covid-19 dan harus dinyatakan negatif Corona.
Bahkan, khusus untuk 26 atlet yang akan berlomba lari sepanjang 42,195 KM di kawasan Taman Lumbini, Candi Borobudur, Minggu (15/11/2020) pagi minimal dilakukan tes swab 3 kali.
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas, Budiman Tanuredjo mengatakan, pihaknya memastikan semua yang terlibat dalam Borobudur Marathon 2020 dalam keadaan sehat dan bebas dari Covid-19 dengan uji tes swab, termasuk para atlet.
Katanya, 26 atlet melakukan tes swab di daerah asal sebelum berangkat ke Magelang. Sampai di Magelang, runners kembali dites swab untuk memastikan kesehatan masing-masing sebelum dikarantina.
Selama karantina, para atlet tidak diperkenankan keluar gedung dan tidak diperkenankan menerima tamu hingga kegiatan selesai. Tidak haya itu, setelah perlombaan elite race selesai, semua atlet dilakukan tes swab sebelum kembali ke daerah masing-masing.
"Minimal untuk atlet ada 3 kali tes swab untuk memastikan protokol kesehatan benar-benar diterapkan," terangnya saat konferensi pers di Plataran Hotel, Magelang, Sabtu (15/11/2020).
Kata Budiman, semua pihak yang diperkenankan masuk di wilayah perlombaan hanyalah mereka yang dipastikan negatif Covid-19. Berlangsungnya perlombaan juga tidak akan dihadiri oleh masyarakat dengan penjagaan ekstra ketat di dalam Taman Borobudur.
"Ini harus dilakukan, karena jika (ajang) ini bisa dilakukan di tengah pandemi artinya Indonesia bisa. Dari 4 kali penyelenggaraan, ini yang spesial. Kami mencoba berbuat sesuatu yang menantang namun tidak konyol dengan tetap menyelenggarakan ajang ini agar tidak hilang, Borobudur Marathon untuk Jateng dan Indonesia," tegasnya.
Selama karantina, semua atlet dipantau kesehatannya agar tidak jatuh sakit, bahkan sejak 14 hari sebelum keberangkatan ke Magelang.
Sebuah ruang medis untuk cekup kesehatan atlet juga difasilitasi di gedung karantina. Para atlet juga diberikan ruang untuk berlatih seperti jogging ringan di sela waktu istirahat. Mereka juga dipantau jadwal tidur masing-masing agar tetap prima saat berlari nanti.
Wakapolres Magelang, Kompol Aron Sebastian mengatakan, pihaknya juga menerjunkan 129 anggotanya untuk mengamankan jalannya kegiatan. Personel Polri yang ditunjuk akan bertugas di dua titik, meliputi sekitar venue perlombaan dan di luar lingkungan Taman Lumbini.
"Meski lari kali ini dilakukan di dalam kawasan taman, tetap anggota Polri berjaga di luar wilayah taman untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Rencananya, Borobudur Marathon 2020 kategori elite rice akan dimulai selepas waktu Subuh. Runmers akan mulai start pukul 05.00 WIB dan akan berlari sepanjang lintasan sebanyak 12 putaran. Sedangkan kategori virtual challenge sudah dimulai di hari yang sama pukul 00.01 hingga 30 November nanti. (*)
