Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Pria Lugu Itu Ditemukan Mengambang di Kolam dengan Wajah Terbakar, Hasil Autopsinya Mengejutkan

Selang beberapa hari kemudian, tepatnya pada 8 November, jenazah Ehsan ditemukan mengambang di sebuah kolam, tertutupi dedaunan dan ranting.

Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, JHELUM - Pria penyandang disabilitas asal Pakistan, Syed Ehsan (23), dilaporkan telah diperkosa, dibakar, dibunuh secara brutal.

Jasad Ehsan ditemukan pada 8 November.

Pihak keluarga mengatakan Ehsan telah diculik pada 2 November dari rumahnya di Sohawa, Jhelum, Pakistan.

Baca juga: Seorang Ayah Bunuh Anak & Istri yang Sedang Hamil Lalu Tunggui Jenazah hingga 7 hari

Baca juga: Berikut Isi Surat Wasiat Istri di Boyolali Tewas Gantung Diri, Singgung Menikah Tanpa Pacaran

Baca juga: Peran Adebaran Didapat Tanpa Sengaja, Arya Saloka Dulunya Sempat Ngambek Ogah Main Sinetron Lagi

Baca juga: 36 Orang Tewas Kecelakaan di Samarinda, Ini Kata Kompol Ramadhanil

Sejak saat itu, dia menghilang dan tidak pernah kembali sebagaimana dilansir dari Desiblitz, Kamis (12/11/2020).

Pada 2 November malam, ketika Ehsan menghilang, pihak keluarga telah melapor kepada polisi dan penduduk desa ikut mencari keberadaan Ehsan.

Sayangnya, mereka tidak berhasil menemukan Ehsan.

Selang beberapa hari kemudian, tepatnya pada 8 November, jenazah Ehsan ditemukan mengambang di sebuah kolam, tertutupi dedaunan dan ranting.

Ketika jenazah Ehsan ditemukan, pakaian yang melekat di tubuhnya sama persis ketika dia hilang dari rumah.

Wajah Hasan juga terlihat terbakar.

Ketika polisi membawa jenazah Eshan untuk diautopsi, ditemukan bukti bahwa Ehsan telah diperkosa dan ditusuk.

Sepanjang hidupnya, Ehsan menyandang disabilitas mental.

Ibunya telah tiada dan dia tinggal bersama ayah dan dua saudara laki-lakinya.

Sepanjang hidupnya pula, dia tidak menjalin hubungan asmara atau berafiliasi dengan kelompok mana pun.

Keluarganya kaget dan bingung siapa yang tega melakukan tindakan tidak manusiawi itu kepada Ehsan.

Mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu penyelidikan polisi dan membuat masalah ini diketahui.

Saat ini, belum ada kemajuan dalam penyelidikan untuk menemukan pihak mana yang bertanggung jawab.

Keluarga Ehsan merasa hancur.

Ehsan digambarkan keluarganya sebagai orang yang lugu dan baik hati.

Dia bergaul dengan semua orang dan tidak ada yang punya masalah dengannya atau membenci dia.

“Anak itu (Ehsan) tidak pernah melakukan (kekerasan) apa pun kepada siapa pun, atau mengatakan (keburukan) apa pun kepada siapa pun,” kata sepupu Ehsan, Waqas Shah.

Shah menambahkan bahwa Ehsan adalah seseorang yang selalu tertawa dan membuat semua orang tersenyum dan tertawa.

Karakter Ehsan membuat orang-orang sulit untuk menyakitinya bahkan berbuat buruk kepadanya.

Sekarang, keluarga Ehsan berusaha keras agar kejadian yang menimpa Ehsan didengar dan diketahui banyak orang.

Mereka mengumumkan kejahatan yang menimpa Ehsan melalui unggahan di media sosial dan mendesak orang-orang untuk membagikan tanda pagar (tagar) JusticeForEhsan.

Shah berpendapat bahwa jika kabar itu sampai kepada orang banyak, apalagi didengar keluarga keluarga kaya, kabar itu akan menyebar jauh dan luas.

“Dunia tempat kita tinggal tidak terlalu peduli dengan orang yang mungkin bukan yang terkaya,” sambung Shah.

Shah menyoroti bahwa kasus-kasus seperti ini berjalan tanpa pengadilan dan tidak akan pernah melihat keadilan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyandang Disabilitas di Pakistan Diperkosa, Kemudian Dibakar dan Dibunuh"

Baca juga: Malaysia Lockdown, Harga Elpiji 14 Kg di Krayan Capai Rp 1,5 Juta dan Seman Rp 1,8 Juta Per Sak

Baca juga: Putri Habib Rizieq Syarifah Najwa Shihab Menikah Malam Ini, Resepsi Digelar Besok

Baca juga: Klarifikasi Ustad Maheer Soal Singgung Habib Lutfi hingga Perseteruan dengan Nikita Mirzani

Baca juga: Satgas Covid-19 Bantu 20.000 Masker untuk Pernikahan Najwa Shihab Putri Habib Rizieq Malam Ini

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved