Berita Semarang
Usia 14 Tahun MAJT, Noor Achmad Komitmen Perkuat Jaringan Internasional
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) memasuki usia ke-14, bertekad untuk semakin memperkuat jaringan internasional.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) memasuki usia ke-14, bertekad untuk semakin memperkuat jaringan internasional.
Langkah tersebut seiring intensnya kunjungan para duta besar, anggota parlemen dan masyarakat dari Asia, Timur Tengah, Eropa dan Amerika ke MAJT.
Terakhir dikunjungi Duta Besar Arab-Mesir HE Mr Ashraf Sultan dan Maroko HE Mr Quadia Benabdellah.
Kunjungan keduanya seusai menghadiri penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) kepada Habib Lutfi bin Yahya Senin (9/11/2020) oleh Unnes, di Auditorium UNNES kampus Sekaran Gunungpati Kota Semarang, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Hari Ini 75 Tahun Lalu, Tepat Berdirinya Korps Marinir TNI AL di Tegal
Baca juga: Cerita Janda Tipu Mantan Suami, Dapat 2 Rumah & Uang Miliaran Rupiah
Baca juga: Hasil Lengkap UEFA Nations League Tadi Malam: Jerman vs Ukraina Berakhir dengan Skor 3-1
Baca juga: Hasil UEFA Nations League: Prancis Taklukan Portugal, Kante Jadi Pahlawan Les Bleus
“Para dubes yang berkunjung ke MAJT sebagai simbol negara-negara yang memiliki peradaban kuat di dunia. Maka kahadirannya semakin memperkuat jaringan internasional yang dimiliki MAJT,” tegas Ketua Pengelola Pelaksana MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA pada peringatan Hari Ulang Tahun ke 14 MAJT, Sabtu (14/11/2020), dalam keterangan tertulisnya.
Tasyakuran HUT MAJT diselenggarakan dengan istighosah dipimpin KH Hanief Ismail Lc.
Hadir tiga sesepuh MAJT, masing-masing Ketum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, Mantan Gubernur Jawa Tengah Drs KH Ali Mufiz MPA serta Mantan Wagub Jateng Drs KH Achmad.
Prof Noor Achmad menegaskan, penguatan jaringan internasional sangat penting bagi MAJT, sebab negara-negara besar tersebut dalam kunjungannya selalu menawarkan berbagai kerja sama yang dapat dilakukan dengan MAJT.
Makna ini berarti, negara-negara tersebut tidak sebatas mengenal MAJT, namun juga mengakui peran MAJT sebagai pusat peradaban yang kuat dalam mengenalkan konsep Islam ala Indonesia, sebagai Islam nusantara yang mengembangkan washatiyah yang rahmatan lil alamin.
“Konsep tersebut kini semakin diterima oleh dunia sehingga MAJT kini dikenal sebagai pusat kajian peradaban Islam washatiyah tingkat dunia. Predikat ini harus kita jaga bersama,” tegasnya.
Maka, tambah Noor Achmad, reputasi MAJT yang juga diakui sebagai destinasi wisata religi internasional, harus terjaga lewat kinerja yang profesional.
Tanggungjawab merawat reputasi seutuhnya berada di pundak segenap pengurus dan karyawan untuk menyadari posisi tersebut.
Di tengah tasyakuran, Ketua PP MAJT Prof Noor Achmad menyempatkan memimpin doa bacaan Surat Alfatihah ditujukan kepada perintis MAJT, H Mardiyanto yang kondisi kesehatannnya masih lemah.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini, dinyatakan berjasa besar dalam pendirian MAJT dengan merintis pembangunan masjid sejak tahun 2000.
Pembangunan tersebut sebagai bentuk syukur atas kembalinya puluhan hektar Banda Masjid Agung Semarang yang saat itu sempat raib.
Mantan Wagub Jawa Tengah Drs H Achmad, sosok pertama yang memimpin MAJT periode awal 2000-2003 juga menuturkan tentang semangat perjuangan H Mardiyanto yang merealisasikan pembangunan MAJT atas prakarsa almarhum KH A Sahal Mahfudh dengan berbagai rintangan yang dihadapi.