KKN UIN Walisongo Semarang
Pengganti Hand Sanitizer, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Kembangkan Sabun Kertas
Mahasiswa KKN RDR 75 UIN Walisongo mencoba kembangkan sabun berbentuk kertas agar lebih praktis dibawa saat beraktivitas di luar.
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Mahasiswa KKN RDR 75 UIN Walisongo Semarang mencoba mengembangkan sabun berbentuk kertas agar lebih praktis dibawa saat beraktivitas di luar.
Sabun kertas ini sebenarnya sudah ada sejak lama namun di Indonesia belum banyak yang menggunakannya.
Masyarakat lebih cenderung menggunakan sabun batang ataupun sabun cair.
Mahasiswa KKN mengajarkan cara membuat sabun kertas kepada anak–anak RT 03 RW 04 Mutih Kulon, Wedung, Demak, Minggu (1/11/2020).
Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu solusi alternatif dan dianggap lebih efektif dibandingkan penggunaan hand sanitizer.
“Saya merasa senang dapat dilatih membuat sabun berbentuk kertas oleh kakak-kakak KKN UIN Walisongo. Sabun kertas ini baru pertama kali saya melihatnya,” kata Naura.
Sabun kertas ini dibuat dengan menggunakan bahan yang sederhana yaitu sabun cair antibiotik, kertas minyak steril, dan kuas.
Cara membuatnya juga sangat mudah yaitu cukup mengoleskan sabun cair antibiotik pada kertas minyak steril dengan menggunakan kuas.
Kemudian ditunggu kertas minyak tersebut sampai kering.
Setelah kering sabun kertas sudah dapat digunakan.
“Sabun kertas ini sangat mudah dibuat, diharapkan setelah kegiatan ini anak–anak dapat menerapkannya di rumah. Selain lebih praktis, sabun kertas ini juga dapat lebih efektif membunuh kuman,” tutur Muna, mahasiswa KKN.
Kreasi ide pembuatan sabun berbentuk kertas ini didapatkan dari jurnal Kedokteran Unpad yang sudah meneliti tingkat keefektifan sabun kertas untuk membunuh kuman.
Selain dari bahan kimia zat antibiotik, sabun kertas ini juga bisa dari bahan alami yaitu daun dadap dan air kelapa yang mengandung alkaloid flavonoid, alkoid, dan asam laurat yang dapat membunuh bakteri. (*)