Berita Internasional
Kunjungan Kontroversial Menlu AS ke Tepi Barat Picu Kemarahan Rakyat Palestina
Tak pelak, agenda itu menuai kemarahan rakyat Palestina baik terhadap Washington maupun pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Di bawah pemerintahan Trump, Washington membuat kebijakan Timur Tengah yang sangat drastis dan cenderung emnguntungkan Netanyahu.
Dalam jumpa pers bersama Pompeo, Netanyahu berterima kasih kepada Trump karena sudah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Saya juga berterima kasih kepada Presiden Trump karena AS sudah bersedia mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan," kata dia.
Dia juga mengapresiasi Gedung Putih karena secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir Iran, membanjirinya dengan sanksi, dan membunuh komandan topnya, Qasem Soleimani.
Netanyahu juga memberikan kredit kepada Trump karena sudah membuat rancangan perjanjian damai antara Israel dan Palestina, tapi begitu kontroversial.
Pemerintahan AS selanjutnya yang dimotori Joe Biden diprediksi takkan mengubah banyak berbagai manuver pendahulunya, kecuali masalah permukiman.
Tel Aviv baru-baru ini mengumumkan rencana mereka membangun ribuan rumah di Givat Hamatos, antara Yerusalem dan kota Tepi Barat Bethlehem. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menlu AS Gelar Kunjungan Kontroversial ke Tepi Barat, Kemarahan Pun Terjadi"
Baca juga: Akting Lanning Nyaris Kecoh Polisi, Berpakaian Mirip Gembel Ternyata Bawa Sabu 5 Kg Senilai Rp 10 M
Baca juga: Diiringi Tangis Histeris saat Divonis 14 Bulan Penjara, Sikap Jerinx SID Tampak Berbeda
Baca juga: Kerabat Luhut Dicoret dari Gerindra karena Tak Dukung Bobby di Pilkada Medan
Baca juga: Lampiaskan Emosi Setelah Putus Cinta, Andre Bakar Motor Mantan Pacar, Mobil Warga pun Ikut Terbakar