Berita Batang
Bupati Wihaji Sebut KIT Batang Akan Dapat Suntikan Dana Rp 14 Triliun Lebih
Pembanguan fase pertama di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang ditargetkan rampung dan siap ditempati Januari 2021 mendatang.
Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Pembanguan fase pertama di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang ditargetkan rampung dan siap ditempati Januari 2021 mendatang.
Tercatat ada empat BUMN yang menangani pembangunan KIT Batang dengan porsi saham berbeda.
Data yang diterima Tribunjateng.com, terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dalam rapat dengar pendapat Komisi XI DPR RI, 19 November lalu menyebutkan, PT KIW memiliki 30 persen saham dalam pengelolaan KIT Batang.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Diprioritaskan pada Tenaga Kesehatan, TNI, Polri, dan Warga Berisiko Tinggi di Blora
Baca juga: Agus Widjojo Sebut TNI Tidak Tak Berwenang Bubarkan FPI Ataupun Ormas
Baca juga: Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di Sragen Tambah 55 Orang Dalam Sehari
Baca juga: Setyo Ditemukan Tewas di Rumah Kawasan Elit Semarang, Tetangga Takut karena Dijaga 2 Anjing
Sedangkan PT Pembangunan Perumahan (PP) memiliki porsi saham 35 persen, sementara 25 persen pengelolaan ada di tangan PTPN 9, dan 10 persen saham milik Pemkab Batang.
Untuk mendukung percepatan pembangunan KIT Batang, suntikan pendanaan lewat PMN juga sudah digodok oleh pemerintah pusat.
Nantinya, dana mencapai Rp 977 miliar lewat PT KIW untuk Perusahaan Usaha Patungan (PUP) di KIT juga akan dikucurkan pada 2021 mendatang.
Alokasi tambahan modal tersebut juga sudah dijabarkan ke DPR RI, dengan rincian untuk pekerjaan persiapan di KIT Batang senilai Rp 35 miliar, pekerjaan penyiapan lahan Rp 533 miliar lebih, dan penyiapan infrastruktur Rp 408 miliar lebih.
Tak cukup sampai di situ, menurut Bupati Batang, Wihaji, sokongan dana juga akan digelontorkan pemerintah pusat lewat APBN dengan nilai yang fantastis.
"Guna mempercepat pembangunan untuk menarik investor ke KIT Batang, pemerintah pusat akan membuka keran pendanaan lewat APBN mencapai Rp 13,5 triliun," jelasnya, Sabtu (21/11/2020).
Dilanjutkannya, untuk menarik investor, BUMN yang tergabung dalam konsersium KIT Batang terus melakukan sinergi, bersama BKPM dan pemerintah pusat.
"Tujuan kami sesuai dengan titah Presiden Jokowi yaitu membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya," tuturnya.
Bupati Wihaji, menambahkan penyertaan modal tersebut guna menciptakan kawasan industri ramah investasi, dan melayani investor yang akan relokasi.
"Adanya KIT Batang juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Provisi Jateng sebesar 7 persen, sesuai Perpres nomor 79 tahun 2019. Serta menjamin keberlangsungan PUP dalam mengelola KIT Batang, mengingat terdapat free pemanfaatan lahan sampai 5 tahun," tambahnya. (bud)