Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Manis Lembut Lobster Dulu Makanan Warga Miskin Sekarang Harganya Sundul Langit

Nama lobster kembali mencuat setelah Menteri KKP (Kelautan dan Perikanan) Edhy Prabowo ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Editor: abduh imanulhaq
TRIBUN JATENG/LIKE ADELIA
Olahan lobster yang disajikan sebuah restoran di Semarang 

Setelah ditangkap nelayan, distribusi lobster juga terbilang panjang hingga sampai ke meja restoran.

Tak seperti komoditas perikanan lain, hampir sulit menemukan tempat budidaya lobster yang bisa menghasilkan lobster dengan harga murah.

Ini lantaran makhluk yang dikategorikan sebagai crustea ini memiliki pertumbuhan yang lambat, banyak makan, dan rentan terhadap penyakit.

Selain itu, membudidayakan lobster untuk diambil telurnya juga sangat sulit.

Kondisi ini yang menyebabkan benih losbter harus diambil dari alam oleh nelayan.

Suplai benih lobster sendiri memang sangat mengandalkan alam liar.

Padahal sebelum semahal saat ini, lobster dulunya merupakan makanan yang sama sekali tak dianggap.

Dilansir dari Time, di masa kolonial, lobster bukan makanan kalangan kelas atas atau restoran mewah.

Sebaliknya, lobster adalah makanan untuk orang-orang miskin karena harganya yang murah dan ketersediaan di alam saat itu sangat melimpah.

Lobster baru populer di pertengahan abad ke 19 diperkenalkan oleh penduduk New York dan Boston.

Ketika itu, kapal khusus juga dibangun untuk menjaga agar lobster yang ditangkap tetap hidup selama transportasi.

Lobster saat merupakan makanan orang miskin di Maine, Massachusetts, dan penduduk pinggir pesisir Kanada.

Pemanfaatan lainnya dari lobster ketika itu adalah sebagai bahan pupuk dan umpan ikan, baru dikalengkan pada awal abad ke 20.

Saking murahnya ketimbang membeli ikan, lobster dijadikan makanan untuk para tahanan di Massachusetts, Amerika Serikat (AS).

Ini dilakukan pemerintah untuk menghemat ongkos makan para narapidana di penjara.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved