Penanganan Corona
Akan Digunakan untuk Karantina Pasien Covid-19, IGD Tangen Belum Ada Persiapan
Johar mengaku selama ini tidak ada pasien yang membutuhkan perawatan serius. Pasien yang datang hanya mengeluhkan pusing dan pegal-pegal
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Tangen, yang rencananya akan digunakan untuk ruang karantina pasien positif Covid-19 belum ada persiapan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, PLT Bupati Sragen Dedy Endriyatno menyampaikan akan menggunakan IGD Tangen untuk mengantisipasi outbreak Covid-19.
Akan digunakannya IGD Tangen, karena ruang isolasi dua RSUD di Sragen telah penuh pasien Covid-19. Begitu juga gedung Technopark Sragen sudah over capacity.
IGD Tangen itu hanya dijaga oleh, Sohar selaku penanggungjawab IGD, satu cleaning servis dan satu penjaga malam. Sohar mengaku IGD telah difungsikan Agustus lalu.
Pantauan Tribunjateng.com dilokasi gedung IGD Tangen ini berada di tengah pemukiman warga. Sisi belakang dan samping kanan IGD nampak pohon-pohon jati dan semak.
"Sudah diresmikan Agustus lalu. Saya dari Puskesmas Tangen diminta tunggu disini, ada satu cleaning servis dan satu penjaga malam. Pelayanan sementara hanya rawat jalan," kata Sohar.
IGD Tangen itu juga ditugaskan satu dokter dan satu perawat, namun tidak stand by di ruangan. Hanya ketika ada pasien yang benar-benar membutuhkan perawatan dokter tersebut baru datang.
Johar mengaku selama ini tidak ada pasien yang membutuhkan perawatan serius. Pasien yang datang hanya mengeluhkan pusing dan pegal-pegal.
Belum Ada Persiapan
Terkait akan digunakan ruang karantina bagi pasien positif Covid-19, di IGD Tangen belum ada persiapan. Hanya saja tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen telah berkunjung Selasa kemarin.
"Kemarin tim dari DKK sudah kesini, ada kepala dinas juga, sekertaris dinas dan beberapa dokter melakukan pengecekan. Nanti baru akan disiapkan tempat tidur," kata Johar.
IGD tersebut terdiri dari dua lantai, di lantai satu terdapat beberapa ruangan namun yang baru digunakan ialah poli umum, ruang anak dan tempat pendaftaran. Sedangkan ruang lainnya belum digunakan.
Sementara di lantai dua terdapat aula dan beberapa ruangan yang belum digunakan. Johar menyampaikan lantai satu rencananya akan diisi 15 bed.
IGD Tangen ini berada di tengah pemukiman warga di Desa Katelan. Sohar mengaku dirinya belum mengetahui sudah dilakukan sosialisasi belum terhadap desa.
Terpisah, Sekretaris Desa Katelan, Paidi ketika ditemui di kantor mengatakan telah mengetahui rencana Pemkab Sragen akan menggunakan IGD Tangen untuk ruang karantina pasien Covid-19.