Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Akan Digunakan untuk Karantina Pasien Covid-19, IGD Tangen Belum Ada Persiapan    

Johar mengaku selama ini tidak ada pasien yang membutuhkan perawatan serius. Pasien yang datang hanya mengeluhkan pusing dan pegal-pegal

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Mahfira Putri
Seseorang ketika melintas di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Tangen, Kamis (26/11/2020) 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) Tangen, yang rencananya akan digunakan untuk ruang karantina pasien positif Covid-19 belum ada persiapan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, PLT Bupati Sragen Dedy Endriyatno menyampaikan akan menggunakan IGD Tangen untuk mengantisipasi outbreak Covid-19.

Akan digunakannya IGD Tangen, karena ruang isolasi dua RSUD di Sragen telah penuh pasien Covid-19. Begitu juga gedung Technopark Sragen sudah over capacity.

IGD Tangen itu hanya dijaga oleh, Sohar selaku penanggungjawab IGD, satu cleaning servis dan satu penjaga malam. Sohar mengaku IGD telah difungsikan Agustus lalu.

Pantauan Tribunjateng.com dilokasi gedung IGD Tangen ini berada di tengah pemukiman warga. Sisi belakang dan samping kanan IGD nampak pohon-pohon jati dan semak.

"Sudah diresmikan Agustus lalu. Saya dari Puskesmas Tangen diminta tunggu disini, ada satu cleaning servis dan satu penjaga malam. Pelayanan sementara hanya rawat jalan," kata Sohar.

IGD Tangen itu juga ditugaskan satu dokter dan satu perawat, namun tidak stand by di ruangan. Hanya ketika ada pasien yang benar-benar membutuhkan perawatan dokter tersebut baru datang.

Johar mengaku selama ini tidak ada pasien yang membutuhkan perawatan serius. Pasien yang datang hanya mengeluhkan pusing dan pegal-pegal.

Belum Ada Persiapan

Terkait akan digunakan ruang karantina bagi pasien positif Covid-19, di IGD Tangen belum ada persiapan. Hanya saja tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen telah berkunjung Selasa kemarin.

"Kemarin tim dari DKK sudah kesini, ada kepala dinas juga, sekertaris dinas dan beberapa dokter melakukan pengecekan. Nanti baru akan disiapkan tempat tidur," kata Johar.

IGD tersebut terdiri dari dua lantai, di lantai satu terdapat beberapa ruangan namun yang baru digunakan ialah poli umum, ruang anak dan tempat pendaftaran. Sedangkan ruang lainnya belum digunakan.

Sementara di lantai dua terdapat aula dan beberapa ruangan yang belum digunakan. Johar menyampaikan lantai satu rencananya akan diisi 15 bed. 

IGD Tangen ini berada di tengah pemukiman warga di Desa Katelan. Sohar mengaku dirinya belum mengetahui sudah dilakukan sosialisasi belum terhadap desa.

Terpisah, Sekretaris Desa Katelan, Paidi ketika ditemui di kantor mengatakan telah mengetahui rencana Pemkab Sragen akan menggunakan IGD Tangen untuk ruang karantina pasien Covid-19.

Paidi menyampaikan pihaknya tetap akan mengikuti prosedur dan rencana pemerintah. Ia melanjutkan sejauh ini surat edaran dari Pemkab Sragen belum sampai ke desa.

"Dari desa sifatnya hanya menjembatani, jika sudah jadi kesepakatan pemerintah, di desa tetap mengikuti prosedur pemerintah. Surat edaran belum sampai ke desa," katanya.

Jika surat tersebut telah sampai ke desa pihaknya akan segera berkomunikasi kepada warga sekitar dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Paidi melanjutkan apabila masyarakat diberi pemahaman, warga akan menerima. Pemahaman bahwa tetap akan ada prosedur yang aman bagi warga.

"Kemungkinan apabila masyarakat diberi pemahaman insyaallah masyarakat mengerti. Jika diberi pemahaman protokol kesehatan dan ada jarak insyaallah masyarakat paham," katanya. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved