Berita Nasional
Juliari Batubara Pernah Bicara soal Penyebab Korupsi: Faktor Kebutuhan dan Keserakahan
Juliari Batubara berbicara soal korupsi kepada jurnalis Tribunnews yang menemui di kantornya, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019).
TRIBUNJATENG.COM - Menteri Sosial (Mensos) non aktif Juliari Batubara, tersangka dugaan kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos) untuk penanganan Covid-19, pernah berbicara soal korupsi.
Juliari Batubara berbicara soal korupsi kepada jurnalis Tribunnews yang menemui di kantornya, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019).
Dia menyebut ada dua faktor yang mendorong seseorang ketika melakukan korupsi.
Baca juga: Cara Cerdik TNI di Tulunggagung Ungkap Siapa Maling Emas Milik Ibunya di Pasar
Baca juga: Istri Juliari Batubara Sempat Ngambek saat Tahu Suaminya Jadi Mensos, Sampai Berat Badan Turun
Baca juga: JK Blak-blakan Alasan Dukung Anies di Pilgub DKI Bukan Ahok, Mengaku Semua Demi Jokowi
Baca juga: Instruksi Kapolda Jateng ke 100 Brimob: Saya Tidak Ingin Anda Pecicilan di NTT
"Korupsi dilandasi oleh kebutuhan dan keserakahan," katanya dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.
Pria kelahiran 22 Juli 1972 ini menilai, secanggih dan seketat apapun pengawasan, tetap saja ada celah untuk melakukan korupsi.
Sedangkan cara untuk mencegah korupsi paling utama adalah pengendalian diri.
"Yang penting diri sendiri, yang membentengi diri ya kita sendiri, bukan irjen kita, bukan KPK, bukan jaksa agung, bukan kepolisian," imbuh Juliari.
Ia kemudian menggambarkan contoh keserahakan seseorang.
"Kalau kita serakah, punya mobil dua pengen tiga.
Punya rumah satu pengen dua.
Punya istri satu pengen dua," kelakar Juliari.
"Itu berdampak kepada kebutuhan ekonomi yang meningkat," lanjutnya.
Juliari juga mengingatkan pentingnya menyesuaikan pendapatan dengan pengeluaran, sehingga tidak mendorong untuk seseorang berutang atau bahkan melakukan korupsi.
"Kita punya gaji Rp 20 juta, ya hidup sesuai dengan gaji kamu."