Pendukung Habib Rizieq Tewas
Polisi Punya Bukti Kuat Rekaman CCTV Saat Pengikut Habib Rizieq FPI Lakukan Penyerangan di Tol
Kejadian Polisi vs Simpatisan FPI di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 masih menjadi sorotan banyak pihak.
TRIBUNJATENG.COM - Kejadian Polisi vs Simpatisan FPI di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 masih menjadi sorotan banyak pihak.
Apalagi polisi dan pihak FPI memiliki versi berbeda soal kronologi kejadian yang menewaskan enam orang simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab .
Soal pembicaraan melalui voice note sudah beredar.
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, 2 Tewas Kecelakaan Adu Banteng Angkot Vs Truk, 1 Korban Masih Bayi
Baca juga: Ini Arti Kode Rahasia Paus dan Qirdun yang Dipakai Pengikut Habib Rizieq FPI Saat Serang Polisi
Baca juga: Mie Ayam Murah Rp 5.000 di Banyumanik Semarang, Ini Tujuan Mulia Iwan
Baca juga: Begini Cara Mengetahui Nomor Whatsapp WA Kamu Diblokir Seseorang
Selanjutnya Kamera CCTV di seputaran tempat kejadian perkara ditunggu banyak pihak.
Polisi berencana menunjukkan rekaman kamera CCTV terkait kasus penembakan enam orang simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Kilometer 50, Senin (7/12/2020).
"Nanti akan kami kasih lihat bukti dari rekaman (kamera) CCTV-nya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).
Yusri menegaskan, sebelumnya polisi telah mengumpulkan beberapa barang bukti rekaman kamera CCTV terkait terjadinya penembakan terhadap laskar khusus FPI itu.
Faktanya, ujar Yusri, polisi diserang oleh sejumlah simpatisan Rizieq yang menggunakan senjata tajam dan pistol.
"Dari voice note yang beredar itu kan mereka tahu ada polisi yang mengikuti mereka dan direncanakan untuk segera memepet kalau perlu tabrak," ucap Yusri.
Penembakan enam laskar FPI hingga tewas bermula dari adanya informasi yang beredar melalui aplikasi pesan singkat tentang adanya pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan Rizieq.
Sedianya, Rizieq dijadwalkan diperiksa sebagai saksi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pemeriksaan itu seharusnya berlangsung di Mapolda Metro Jaya pada Senin kemarin.
Namun, polisi yang sedang menyelidiki soal kabar pengerahan massa itu malah diserang oleh simpatisan Rizieq.
Polisi menyebutkan bahwa mobil simpatisan Rizieq lebih dahulu memepet dan menyerang dengan senjata tajam dan pistol.
Akibat kejadian itu, enam dari 10 orang tewas ditembak polisi. Empat orang lainnya melarikan diri.