Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Sragen 2020

 Paslon Yuni Kritisi Petugas KPPS Tidak Datang ke Rumah Sakit, KPU Sragen: Kami Tidak Bisa Memaksa

Dirinya menyoroti tidak adanya petugas KPPS yang datang ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen maupun di RSUD dr Soeratno Gemolong

Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Mahfira Putri
Calon Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi suami ketika nyoblos di TPS 14 Dukuh Dayu, Desa Jurang Jero 

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Calon Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati kritisi penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Dirinya menyoroti tidak adanya petugas KPPS yang datang ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen maupun di RSUD dr Soeratno Gemolong.

"Evaluasi penyelenggaraan kami minta teman-teman di KPU lebih bersiap, seperti tadi di rumah sakit petugas KPPS tidak ada yang datang ke dua RS daerah kita."

"Tidak ada surat suaranya, padahal pasien di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen ada 100 orang dan dokter sudah siap, perawat sudah siap, tapi petugas tidak ada yang datang" terang Yuni, Rabu (9/12/2020).

Dengan kasus ini, dirinya menyayangkan ada pemilih yang tidak bisa menggunakan hak suaranya, karena ketakutan dari petugas KPPS.

Yuni mengatakan seharusnya ada dan dicari solusi seperti pemungutan suara di Technopark Ganesha Sukowati.

"Di sana sudah ada simulasi sebelumnya dan di technopark tadi bisa tapi di rumah sakit yang lain tidak bisa padahal janjinya dari KPU kemarin siap untuk menyelenggarakan di RS," lanjut Yuni.

Sementara itu, untuk rumah sakit swasta Yuni belum mendapatkan laporan apakah terjadi hal yang sama. Namun dirinya lebih menyoroti dua RSUD Sragen tidak mendapatkan pelayanan.

Selain itu penyelenggaraan pemungutan suara di Technopark Ganesha Sukowati Sragen juga sempat diwarnai aksi protes oleh para pemilih.

Aksi protes terjadi karena proses pemungutan suara sempat akan dihentikan Ketua KPU Sragen, Minarso.

Penghentian itu, kemudian di protes oleh pemilih di Technopark karena petugas KPPS tidak datang sejak pagi.

Menanggapi hal tersebut Minarso ketika dikonfirmasi Tribunjateng.com menyampaikan pihaknya sudah berkali-kali melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan para petugas.

"Jika seandainya benar tidak ada yang datang ini adalah fakta. Jadi kemarin sudah berkoordinasi berkali-kali dengan pihak dinas kesehatan dan KPU. PPK, PPS dan KPPS."

"Muncul berbagai macam alasan terutama masalah kekhawatiran tertular Covid-19. Sebenarnya kemarin kita tegaskan sudah siap tapi ternyata masalah di lapangan banyak," terang Minarso.

Alasan lain, Minarso mengatakan pemilih di rumah sakit dan pemilih di tempat isolasi baru bisa dilayani manakala TPS resmi telah terlayani semuanya.

"Jam 12 sampai jam 13.00 petugas baru bersiap-siap berangkat ke rumah sakit ataupun tempat isolasi. Itu kan juga butuh waktu."

"Koordinasi terakhir kemarin siap berangkat kalau misal kenyataannya tidak datang dengan alasan tidak berani dan sebagainya kita juga tidak bisa memaksakan," kata Minarso.

Dia mengatakan akan melakukan evaluasi dan tetap dilakukan klarifikasi semua pihak. "Itu kewajiban kami mengklarifikasi di setiap jenjang, kenapa tidak datang," tandasnya. (uti)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved