Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Ini Penjelasan Pakar Epidemiologi Soal Kematian Akibat Corona di Indonesia Melonjak

Kasus kematian Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan kasus. Diberitakan sebelumnya, kini tercatat 6.310 penambahan, dari sebelumnya 598.933 kasus.

Editor: galih permadi
Warta Kota/Alex Suban
Petugas memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Selasa (8/9/2020). Setelah lebih dari enam bulan pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia, penularan virus corona masih terjadi di masyarakat dan bBerdasarkan data yang masuk hingga Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 3.046 kasus baru sehingga, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 200.035 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020. 

TRIBUNJATENG.COM - Kasus kematian Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan kasus.

Diberitakan sebelumnya, kini tercatat 6.310 penambahan, dari sebelumnya 598.933 kasus.

Total kasus Covid-19 di Indonesia sejak terkonfirmasi pada 2 Maret lalu menjadi 605.243 kasus. 

Hal itu dimuat dalam website resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id, pada Jumat (11/12/2020) sore.

Kabar baiknya, ada sejumlah 4.911 pasien yang berhasil sembuh.

Artinya jumlah pasien sembuh menjadi 496.886 dari pasien sebelumnya sebanyak 491.975 pasien.

Sementara, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 175 orang.

Sehingga, total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 18.511 orang, dari sebelumnya 18.336.

Penambahan pasien meninggal dunia ini merupakan angka tertinggi sejak kasus Covid-19 pertama kali diumumkan pada 2 Maret lalu.

Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Laura Navika Yamani mengatakan, tingginya jumlah kasus kematian akibat Covid-19 yang dicatat Satuan Tugas Penanganan Covid19, Jumat (11/12/2020), merupakan dampak dari semakin tingginya penambahan kasus harian dan kasus aktif Covid-19.

Akibatnya, fasilitas kesehatan mengalami overkapasitas yang berisiko kepada kesulitan penanganan pandemi.

"Banyaknya kasus harian baik yang bergejala maupun tidak tentunya harus didukung oleh fasilitas kesehatan yang memadai sehingga mendapatkan penanganan lebih cepat dan tidak berisiko pada peningkatan kondisi fatal bahkan kematian," ujar Laura ketika dikonfirmasi Kompas.com.

"Jadi semakin banyak kasus, menyebabkan risiko pada kesulitan penanganan pada orang-orang yang terinfeksi dengan Covid-19," lanjutnya.

Menurutnya, sudah saatnya pemerintah lebih ekstra mengupayakan peningkatan fasilitas kesehatan maupun surveilans kesehatan melalui pelacakan (tracing), pemeriksaan (testing) dan perawatan (treatment) atau 3T agar penyebaran kasus Covid-19 dapat dikendalikan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved