Berita Semarang
Tiap Malam 1 Pengendara Motor Tewas Kecelakaan di Kota Semarang: Ada Faktor Miras dan Kondisi Jalan
Tiga kecelakaan maut terjadi berturut-turut di Kota Semarang selama tiga hari terakhir.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tiga kecelakaan maut terjadi berturut-turut di Kota Semarang selama tiga hari terakhir. Kejadian tersebut menimpa tiga pengendara sepeda motor yang terjadi mulai Kamis (10/12/2020) hingga Sabtu (12/12/2020).
"Betul kecelakaan berturut-turut selama tiga hari seluruh pengendara tewas di tempat," terang Kasat Lantas Polrestabes Semarang, Kompol Sigit kepada Tribunjateng.com, Sabtu (12/12/2020).
Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan Taman Hasanudin atau Simpang Jalan Permata Biru, Semarang Utara, Kota Semarang, Kamis (10/12/2020) pukul 01.50 WIB.
Berupa kecelakaan tunggal dengan korban Ahmad Sururi (43) warga Jalan Tambak Bandarharjo, Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang.
Berikutnya, melibatkan pengendara motor tabrak truk di Jalan Arteri Yos Soedarso, Kota Semarang, Jumat (11/12/2020) dini hari.
Insiden itu melibatkan seorang pemotor yang menabrak truk tronton B 9257 SYN yang berhenti di bahu jalan.
Seorang pemotor Faisal Yahya (21), warga Bandarharjo Semarang, meninggal dunia di lokasi kejadian.
Selanjutnya, diduga kecelakaan tunggal di Jalan S Parman, Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (12/12/2020) sekira pukul 01.30.
Pemotor bernama Aji Sulistiyo (33) tewas di tempat. Korban mengendari Motor Mio Soul putih berpelat H 3899 AS.
Melihat tiga runtutan kejadian kecelakaan maut itu, Kasatlantas mengimbau para pengguna jalan khususnya pengendara sepeda motor untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Apalagi saat ini memasuki musim penghujan sehingga kondisi jalan licin dan jarak pandang semakin menghalangi pengendara.
"Kami tak bosan-bosannya memberikan imbauan ini demi keselamatan para pengendara. Tertiblah berlalu lintas karena setiap kecelakaan pasti diawali dengan pelanggaran," bebernya.
Dia tidak menampik bahwa tiga kejadian itu disebabkan lantaran dipengaruhi minuman keras. Namun tak menyebut detail kecelakaan yang di lokasi mana.
Selain itu, kejadian kecelakaan dipicu juga oleh kondisi jalan yang rusak seperti di Jalan Hasanudin.
"Kami tak melarang orang mau mabuk tetapi ketika kondisi tersebut jangan berkendara karena bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain," pesannya.
Di sisi lain, Kasatlantas juga berpesan para pengendara motor di saat malam hari yang melewati jalan minim penerangan disarankan lebih baik mengurangi kecepatan karena visibilitasnya terbatas.
Lantaran jalan yang tersorot lampu utama paling tidak hanya 30 meter setelah itu pandangannya samar-samar.
"Siang bisa melaju pada kecepatan 60 kilometer perjam, saat malam hari dengan penerangan yang minim paling tidak kecepatannya 40-50 kilometer perjam," katanya.
Dia menuturkan, semisal pengendara sudah terasa mengantuk sudah tidak tertahankan lebih baik menepi. Jangan memaksakan diri dan tetap berkendara.
"Menepilah sebentar di tempat-tempat seperti SPBU, minimarket dan lainnya. Bisa istirahat sebentar, beli minum dulu, atau telepon orang terdekat agar kantuk pergi," terangnya. (*)