Berita Internasional
Sebelum Diracun, Pemimpin Oposisi Rusia Alexey Navalny Sudah Lama Dibuntuti Mata-Mata
Pemimpin oposisi Rusia, Alexey Navalny sudah dibuntuti tim FSB Rusia sejak tahun 2017.
TRIBUNJATENG.COM, BERLIN - Pemimpin oposisi Rusia, Alexey Navalny sudah dibuntuti tim FSB Rusia sejak tahun 2017.
Demikian hasil temuan investigasi gabungan.
FSB di Rusia merupakan penerus pasukan polisi rahasia Uni Soviet, KGB.
Baca juga: Tak Diambil Sejak Ayu Ting Ting Terkenal, Gaji PNS Abdul Rozak Menumpuk, Segini Jumlahnya
Baca juga: Sejak Subuh Devi Mengeluh Sakit di Ulu Hati, Tak Lama Kemudian Ditemukan Tewas di Kamar Mes Semarang
Baca juga: Ibu di Temanggung Bunuh Bayinya, Ayah Kubur Jasad Anak Dikira Kambing, Suami Tak Tahu Istri Hamil
Baca juga: Misteri Kasus Pasutri Ditemukan Tewas di Kamar Mandi, Begini Dugaan Polisi
Navalny adalah lawan bebuyutan bagi Presiden Vladimir Putin selama hampir satu dekade.
Ia telah fokus pada pengungkapan korupsi di antara hierarki dan oligarki Rusia.
Agenda itu semakin aktif Navalnya dan tim lakukan sejak tidak diberi kesempatan untuk mencalonkan diri melawan Putin dalam pemilihan presiden 2018.
Ia juga mendorong pemungutan suara taktis dalam pemilihan daerah melawan partai yang memerintah, Partai Rusia Bersatu.
Melansir CNN pada Senin (14/12/2020), dari investigasi yang dilakukan Bellingcat dan CNN ditemukan bahwa tim racun FSB terdiri dari enam hingga 10 agen. Semua termasuk dokter, ahli toksikologi, dan paramedis yang kompeten.
Mata-mata FSB yang membuntuti Navalny berusia akhir 30-an dan 40-an. Mereka biasanya melakukan perjalanan dalam kelompok yang terdiri dari tiga orang.
Ketika melacak Navalry, mereka akan menggunakan penerbangan paralel dan telepon burner.
Unit mereka berbasis di sebuah kompleks markas berwarna krem yang mencolok di Jalan Akademika Vargi di pinggiran barat daya Moskwa, markas besar Institut Kriminalistik FSB.
Kelompok itu kadang bekerja di kompleks lain yang lebih aman di tepi timur Moskwa.
Unit ini dipimpin langsung oleh Stanislav Makshakov. Menurut catatan publik, dia memegang hak paten terkait gas mustard.
Dia berpangkat kolonel ketika bekerja di Institut Shikhany dekat Saratov di Rusia barat daya. Di sanalah racun saraf Novichok dikembangkan pada 1970-an dan diproduksi selama dua dekade berikutnya.
Navalny mungkin tidak pernah melihat ‘bayangan’ yang membuntutinya. Navalny mengatakan tidak mengenali satupun dari mereka, saat CNN menunjukkan foto beberapa agen tersebut kepadanya.