Berita Karanganyar
Cerita Best Antar Pendaki Ritual di Gunung Lawu, Ketemu Prajurit Misterius, Kambing Mogok Jalan
Kejadian janggal serta beresiko tinggi kerap dialaminya saat menjadi porter pendaki ritual dibandingkan dengan pendaki pada umumnya
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
Mulai dari magang hingga mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) selang beberapa tahun kemudian.
Keahlian menjadi porter semakin terasah semenjak bergabung ke dalam komunitas tersebut.
Membawa barang dengan berat 25 Kg-30 Kg menjadi hal biasa baginya.
Dalam kondisi normal atau santai, dari basecamp sampai puncak gunung dapat ditempuh dengan estimasi waktu 7-8 jam.
Dirinya kerap mendampingi para pendaki menuju ke puncak melalui jalur Cemoro Kandang.
Seperti aturan di setiap pos pendakian pada umumnya, brefing serta berdoa menjadi kebiasaan sebelum memulai pendakian.
Berbagai larangan seperti membuah sampah sembarangan, larangan vandalisme dan lainnya disampaikan kepada para pendaki.
Begitu juga aturan yang dipercayai oleh masyarakat sekitar.
Seperti perempuan datang bulan dianjurkan tidak naik gunung dan dianjurkan tidak mengenakan pakaian hijau pupus saat melakukan pendakian.
Namun ada saja pendaki yang melanggar aturan.
Semisal saya sudah kasih peraturan yang ada di sini tapi pendaki itu melanggarnya.
Saat dijalan pasti ada kecelakaan.
Dari hal kecil seperti susah jalan.
Bahkan ada yang sampai kesurupan.
Di gunung manapun kalau aturan dilanggar pasti ada halangan terendiri.