Berita Karanganyar
Cerita Best Antar Pendaki Ritual di Gunung Lawu, Ketemu Prajurit Misterius, Kambing Mogok Jalan
Kejadian janggal serta beresiko tinggi kerap dialaminya saat menjadi porter pendaki ritual dibandingkan dengan pendaki pada umumnya
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muslimah
Bukan hanya di Gunung Lawu saja, katanya saat berbincang dengan Tribunjateng.com di sekitar Basecamp Cemoro Kandang, Rabu (16/12/2020).
Selain menjadi porter pendaki pada umumnya, Best juga menjadi porter serta guide bagi para pendaki ritual.
Kejadian janggal serta beresiko tinggi kerap dialaminya saat menjadi porter pendaki ritual dibandingkan dengan pendaki pada umumnya.
Pertama kali itu bawa rombongan dari Magetan. Dua orang. Pendaki ritual itu biasanya niatnya naik ke Hargo Dalem dan Sendang Derajat.
Mereka biasanya punya nazar, kalau doa terkabul bawa persembahan sebagai wujud terimakasih. Ada kambing, panggang tumpeng , terangnya.
Menurutnya menjadi porter pendaki ritual menjadi pengalaman berkesan sekaligus paling beresiko.
Menarik kambing menyusuri jalur pendakian bukan perkara mudah.
Pasalnya hewan liar di Gunung Lawu ini masih ada seperti macan tutul. Rasa was-was dan merinding tentu ada selama perjalanan.
Paling berat di jalan. Namanya bawa kambing, hewan liar di sini masih ada.
Macan tutul. Itu meinding bawanya. Setiap terdengar geraman, kambing itu diam, tidak mau jalan.
Ya terpaksa digendiong sampai atas. Kadang tak masukan ke bagor, ucapnya.
Dia menceritakan pernah mengalami kejadian mistis saat mengantar pendaki ritual asal Bogor.
Pendaki asal Bogor itu membawa kambing sebagai bentuk ucapan terimakasih setelah doanya terkabul.
Biasanya setelah disembelih potongan daging kambing, bagian kaki, ekor dan hati diletakkan di Hargo Dalem.
Sempat nginep di pos bayangan.