Berita Nasional
28 Peserta Aksi 1812 Diisolasi di Wisma Atlet Setelah Hasil Rapid Test Reaktif
Para peserta aksi itu harus diisolasi karena berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test, para peserta aksi dinyatakan reaktif Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sebanyak 28 peserta aksi 1812, yang sebelumnya diamankan, dibawa ke Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Para peserta aksi itu harus diisolasi karena berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test, para peserta aksi dinyatakan reaktif Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
Baca juga: Isi Surat Wasiat Pria Gantung Diri dalam Sumur Kering: Bacakan Yasin di Atas Kepalaku
Baca juga: Teror Ajag, Anjing Hutan Langka Asli Indonesia yang Mangsa Puluhan Ternak di Kuningan
Baca juga: Inilah Sosok Aher Suami Baru Elly Sugigi, Masih Berondong
Baca juga: Profesor Ini Bunuh Diri karena Mau Buktikan Kehidupan Akhirat, Seminggu Kemudian Ini yang Terjadi
"Ada 28 yang reaktif. Dibawa ke Wisma Atlet. (Saat ini) masih di wisma atlet," ujar Yusri kepada wartawan, Senin (21/12/2020).
Yusri mengatakan, penyidik juga telah memulangkan beberapa dari 455 yang sebelumnya didata dan dimintai keterangan usai diamankan.
Adapun untuk lima orang pembawa sajam dan dua yang memiliki narkoba dilakukan proses hukum.
"Sebagian besar sudah dipulangkan setelah didatakan mereka semuanya," kata Yusri.
Sebelumnya, polisi mengamankan 455 orang baik yang ingin dan sudah menggelar aksi 1812 di Kawasan Istana Negara, Gambir Jakarta, pada Jumat (18/12/2020).
Dari sejumlah itu, ada tujuh di antaranya ditetapkan tersangka. Lima orang karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam) dan dua lainnya memiliki narkoba.
Diketahui, massa simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menggelar aksi bertajuk 1812 di Istana Negera, Jakarta Pusat pada Jumat.
Aksi itu akan menuntut pengungkapan kasus penembakan yang dialami enam laskar khusus FPI oleh polisi.
Selain itu, massa juga menuntut pembebasan Rizieq yang ditahan setelah ditetapkan tersangka atas kasus pelanggaran protokol kesehatan dan penghasutan.
Untuk diketahui, ada enam dari 10 simpatisan Rizieq itu tewas ditembak karena melakukan penyerangan terhadap polisi di Jalan Tol Jakarta-Karawang, tepatnya kilometer 50, pada Senin (7/12/2020) dini hari.
Penyerangan itu terjadi saat polisi sedang melakukan penyelidikan terkait beredar informasi melalui aplikasi pesan singkat mengenai adanya pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan Rizieq.
Sedianya Rizieq dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan di Penyamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.