Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Polisi Sebut Kelompok Massa yang Datangi Kantor BPR Adipura Solo Terkait Utang Piutang

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menyebutkan dua kelompok massa yang mendatangi BPR Adipura di Jalan Veteran Solo karena masalah piut

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menyebutkan dua kelompok massa yang mendatangi BPR Adipura di Jalan Veteran Solo karena masalah piutang.

Ade menyampaikan, dua kelompok massa itu diduga digerakkan oleh seseorang.

"Massa itu untuk mengancam, menekan terkait risalah utang-piutang yang sebenarnya sudah tidak ada kaitannya dengan BPR," ucapnya dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Selasa (22/12/2020).

Aksi ancaman itu dilakukan secara psikis dan fisik dengan pengerahan massa sudah dilakukan sebanyak 3 kali.

"Sekitar 45-50 orang massa sebagian sudah masuk ke dalam kantor BPR," ucapnya.

Mereka, lanjut dia, juga mengancam Kapolsek Serengan yang datang ke lokasi kejadian.

"Sempat dihalang-halangi ketika akan masuk," ucapnya.

Polresta Solo dibackup Satbrimobda Polda Jawa Tengah berhasil mengamankan 37 orang.

"Kita mengamankan barang bukti sebanyak 37 sepeda motor, 2 mobil, dan 1 button stick," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, pihaknya mendapatkan informasi dari kantor BPR wilayah Kecamatan Serengan didatangi oleh sekelompok orang.

"Sekira 40 orang yang melakukan ancaman intimidasi kepada baik kepada petugas BPR maupun kepada petugas keamanan. Mereka mendapatkan ancaman fisik maupun psikis," ucap Ade ketika di lokasi kejadian.

Mendapat informasi, lanjut Ade, tim Polresta Solo dibackup Satbrimopda bergerak ke tempat kejadian perkara (TKP).

"Kita amankan sekitar 25-30 orang berikut barang bukti. Yang berhasil kita dapatkan di TKP yaitu berupa alat pemukul, senjata tajam, termasuk penggunaan ranmor yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen kendaraan," jelasnya.

Kapolresta mengungkapkan, pihaknya saat ini akan mendalami penggerak dalam aksi massa ini.

"Kita tidak memberikan ruang sedikit pun praktik-praktik premanisme, kekerasan di Kota Solo ini," ucapnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved