Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Focus

PSIS Ingin Pulang

Muncul spanduk hingga sekedar tulisan di berbagai penjuru Kota Semarang yang menyatakan #2021BaliJatidiri oleh suporter PSIS.

Penulis: muslimah | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG
Fokus Tribun Jateng 22 Desember 2020 

TRIBUNJATENG.COM - Bagi pendukung fanatik PSIS Semarang, tahun 2017, tiga tahun lalu, sungguh terasa campur aduk. Klub kesayangan mereka berhasil menembus Liga 1 yang merupakan kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah menanti sejak 2009. Namun ada kabar buruk, kembalinya PSIS ditandai mereka 'tidak memiliki' kandang.

Ya, sukses menembus kembali Liga 1 adalah perjuangan yang sangat panjang. Bahkan terpanjang sepanjang sejarah klub berjuluk Mahesa Jenar. Sebelum 2009 mereka juga sempat degradasi ke kasta kedua tepatnya musim 1999/2000. Namun hanya perlu satu tahun untuk kembali ke kasta teratas. Beda dengan degradasi di tahun 2009, perlu delapan tahun perjuangan tanpa lelah untuk kembali.

Selama itu, suporter klub yang tergabung dalam Panser Biru dan Snex tak kenal lelah memberi dukungan. Stadion Jatidiri yang menjadi kandang selalu penuh. Mereka begitu rindu mengantarkan tim kesayangan kembali ke Liga 1.

Baca juga: Resep Kue Jahe Sajian Spesial Natal

Baca juga: Sebelum Lengser Donald Trump Minta Namanya Dijadikan Nama Bandara, Minimal Kapal Induk

Baca juga: Update Corona Wonosobo Hari Ini Selasa Desember 2020: 4.060 Positif Covid, Jateng 82.150

Saat mimpi terwujud, sebenarnya itu bukan hanya sukses bagi PSIS dan manajemen, Panser Biru dan Snex atau warga semarang, melainkan juga sukses bagi Jawa Tengah di kancah sepak bola. Karena PSIS merupakan satu-satunya wakil dari provinsi ini di kancah tertinggi sepak bola nasional.

PSIS memiliki sejarah yang panjang di Liga Indonesia. Tim ini bahkan pernah 2 kali menjadi jawara yakni tahun 1986/1987 dan 1998/1999. Setiap klub akan merinding manakala harus melawat ke kandang PSIS Stadion Jatidiri. Selain menghadapi skill pemain di lapangan, mereka juga harus melayani 'teror' suporter.

Jatidiri yang penuh menjadi suntikan semangat bagi pemain. Di kandang sendiri, mereka tak boleh kalah. Tak heran jika pada akhirnya PSIS kembali ke habitat di Liga 1, namun Jatidiri tidak bisa menjadi kandang karena renovasi, seolah ada sesuatu yang mengganjal. PSIS akhirnya menjamu tim tamu di Magelang.

Mahesa Jenar sudah siap untuk kembali ke Jatidiri pada akhir musim 2019. PSIS mengusung slogan 2020 back to Semarang. Meski belum bisa bermain di Semarang, kegigihan PSIS terlihat dengan memusatkan latihan di Stadion Citarum.

Menjelang 2021, nyatanya renovasi Jatidiri belum selesai 100 persen. Sebabnya, anggaran untuk pembangunan dialokasikan untuk penananganan Corona. Pecinta PSIS pun gelisah. Beberapa waktu terakhir muncul spanduk hingga sekedar tulisan di berbagai penjuru Kota Semarang yang menyatakan keinginan suporter agar klub kesayangan kebali ke Jatidiri. #2021BaliJatidiri didengungkan.

Terbaru, Senin (21/12) Kantor Gubernur Jateng dibanjiri karangan bunga yang intinya menyuarakan agar PSIS bisa kembali ke Jatidiri. Kepareng, Ketua Panser Biru mengungkap fakta lain. Selain kerinduan, keinginan mereka agar PSIS kembali ke Jatidiri juga dilatarbelakangi faktor keselamatan. Menurutnya, selama tiga tahun jadi musafir, sudah banyak suporter yang mengalami kecelakaan bahkan sampai meninggal dunia.

Gubernur Ganjar pun merespon aspirasi tersebut dengan langsung menghubungi CEO PSIS, Yoyok Sukawi dan meminta agar Mahesa Jenar menyampaikan surat secara resmi ke Pemprov terkait Jatidiri. Yoyok mengatakan manajemen langsung menindaklanjuti. "Semoga dalam waktu dekat ada pertemuan untuk membahas masalah ini," katanya.

Baca juga: Lesti Syok Masuk Peringkat 5 Wanita Tercantik di Dunia, Berikut Metode Penetapan Top Beauty World

Baca juga: Sinopsis Kidnap Bioskop Trans TV Pukul 23.30 WIB

Baca juga: Ulah Rosiana Dewi saat Akad Nikah Bikin Handika Pratama Syok: Biar Gue Enggak Baca Contekan

Kita tentu berharap solusi terbaik agar satu-satunya klub yang mewakili Jateng di kancah tertinggi sepak bola nasional bisa terus eksis dan bersinar karena prestasi. Di lain pihak, perang melawan corona juga harus dilanjutkan. Bahkan jika nanti PSIS sudah bermain di Jatidiri, suporter harus menjadi yang terdepan dalam perjuangan melawan corona. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved