Berita Nasional
Komnas HAM Temukan Bercak Darah & Bekas Sajam di Mobil Polisi, Kaca Mobil Laskar FPI Rusak
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menerjunkan tim penyelidik untuk memeriksa mobil polisi dan laskar Frtont Pembela Islam (FPI).
TRIBUNJATENG.COM - Pihak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menerjunkan tim penyelidik untuk memeriksa mobil polisi dan laskar Frtont Pembela Islam (FPI).
Sejumlah mobil yang diperiksa adalah yang terlibat dalam bentrok di Tol Jakarta-Cikampek dua minggu lalu.
Menurut Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, ada tiga mobil yang diperiksa, dua milik polisi dan satu milik laskar FPI.
Baca juga: Hasil Uji Forensik, Polri Ungkap Senjata Api yang Digunakan Laskar FPI Bukan Pabrikan
Baca juga: Prabowo & Sandiaga Uno Kini Satu Paket di Pemerintahan jadi Menteri Jokowi
Baca juga: Jokowi Tunjuk Pebisnis Budi Gunadi Jadi Menkes, Ekonom INDEF: Apa Tidak Ada Orang Lebih Kompeten?
Baca juga: Makna Hari Istimewa Rabu Pon Bagi Jokowi & Akan Lantik 6 Menteri Hasil Reshufle Kabinet
Tiga mobil itu berada di garasi Subdit Ranmor Polda Metro Jaya.
Tim dari Komnas HAM didampingi Bareskrim Polri memeriksa ketiga mobil itu pada Senin (21/12/2020) kemarin.
Beka menyebutkan, satu unit mobil Avanza milik polisi rusak cukup parah.
Mobil tersebut adalah mobil yang digunakan polisi untuk mengamankan dan membawa empat laskar FPI.
"Ada lubang bekas peluru, sabetan senjata tajam, lalu kerusakan di kaca," kata Beka.
Beka mengaku lupa jumlah lubang bekas peluru yang ada di mobil itu.
Namun, ia memastikan bekas peluru ada di bagian interior dan juga di bagian luar mobil.
Beka juga menyebutkan, ada bekas bercak darah di mobil itu.
"Nanti akan kami uji sampel darahnya," kata dia.
Kemudian, Beka menyebutkan, satu mobil Toyota Avanza lainnya yang juga milik polisi tak rusak.
Sementara itu, satu mobil Chevrolet Spin yang digunakan laskar FPI rusak di bagian kaca depan dan ban depan.
"Memang ada beberapa kerusakan karena infonya kan mobilnya menabrak duluan, itu keterangan dari polisi," kata Beka.
Namun, Beka juga mengaku lupa apakah ada lubang bekas peluru atau tidak di mobil Chevrolet Spin itu.
Penembakan terhadap enam anggota laskar FPI ini terjadi pada 7 Desember dini hari di Tol Jakarta-Cikampek.
Ketika itu, para laskar FPI mengawal rombongan pemimpinnya, Rizieq Shihab.
Dalam rekonstruksi pada 14 Desember dini hari, polisi menggambarkan bahwa anggota laskar FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.

Dua anggota laskar FPI tewas setelah baku tembak.
Kemudian, empat anggota laskar FPI lainnya ditembak setelah mencoba merebut senjata polisi di mobil.
Bareskrim Polri mengungkapkan, total terdapat 18 luka tembak di enam jenazah anggota laskar FPI.
Selain itu, tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan pada keenam jenazah.
Polisi mengatakan, hasil rekonstruksi belum final.
Tak menutup kemungkinan dilakukan rekonstruksi lanjutan apabila ada temuan baru.
Di sisi lain, pihak FPI sebelumnya telah membantah anggota laskar menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu.
FPI menyebut polisi tak berseragam dengan sejumlah mobil lebih dulu mengadang rombongan mereka.
Oleh karena itu, laskar pengawal Rizieq berusaha menyingkirkan mobil yang tak diketahui identitasnya tersebut.
Lalu, satu mobil yang ditumpangi enam laskar FPI terpisah dari rombongan utama. FPI juga memastikan, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api.
"Kami mengimbau untuk hentikan semua rekayasa dan fitnah. Mereka keenam korban hanya para pemuda lugu yang mengabdi kepada gurunya, menjaga keselamatan gurunya," kata Sekretaris Umum FPI Munarman. (Kompas.com/Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komnas HAM: Ada Bekas Peluru dan Bercak Darah di Mobil Polisi, Kaca-Ban Mobil FPI Rusak"