Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Iklan Piyama dengan Bagian Pantat Terbuka Bikin Warganet Bertanya-tanya

Dunia maya heboh gara-gara iklan piyama dengan bagian bokong terbuka. Produk tersebut dipromosikan oleh beberapa toko online sejak minggu lalu.

Kompas.com/Istimewa
Iklan piyama IVRose dengan bagian bokong terbuka mulai muncul di internet pertengahan Desember 2020.(IVROSE via BBC INDONESIA) 

TRIBUNJATENG.COM - Dunia maya heboh gara-gara iklan piyama dengan bagian pantat terbuka.

Produk "piyama dewasa dengan kancing yang fungsional" dipromosikan oleh beberapa toko online sejak minggu lalu.

Promosi produk tersebut telah memicu kebingungan dan banyak warganet bertanya-tanya mengapa mereka menjadi target untuk produk seperti itu.

Baca juga: Pengakuan Handana Serempet Mobil Polisi Aiptu Imam Kecelakaan Tewaskan Pingkan, Ini Rekaman CCTV

Baca juga: Cekcok dengan Suami di Rest Area, Ibu & Anak Nekat Jalan Susuri Tol Pulang Jakarta Meski Hujan Deras

Baca juga: Inilah Sosok Suzanne Hall Wanita Jerman Datangi Markas FPI di Petamburan, Ternyata Anggota Intelijen

Baca juga: Prada Rocker Kebumen Mundur dari Indonesian Idol, Ungkap Keadaannya Berat Akhir-akhir Ini

Seorang ahli mengatakan, iklan itu mungkin dirancang untuk membantu mengumpulkan data tentang konsumen.

Iklan tersebut pertama kali menarik perhatian setelah beberapa orang melaporkan melihat iklan yang mencantumkan nama toko online IVRose, saat mereka membaca sebuah artikel di Elle.com.

Halaman Facebook IVRose dikelola oleh perusahaan China bernama Shanghai Lishang Information Technology Co Ltd.

Rincian kontaknya sama dengan situs web mode lainnya, ChicMe, yang namanya ditampilkan dalam iklan yang hampir identik.

Situs webnya dimiliki oleh Alkmand Estate Ltd, yang mengoperasikan banyak situs web pakaian, yang semuanya menampilkan iklan piyama serupa. 

"Iklan yang menggoda"

Mat Morrison, direktur perencanaan di agensi pemasaran Digital Whiskey mengatakan kepada BBC, pengiklan China memiliki sejarah menggunakan "citra provokatif" dalam upaya untuk menarik perhatian.

"Iklan yang menyiratkan hal berbau seksualitas juga baju-baju yang terlihat aneh digunakan oleh pengiklan-pengiklan kelas bawah."

 
Salah satu kemungkinan mengapa iklan itu menjangkau begitu banyak orang adalah karena parameter targetnya yang jauh lebih luas dari biasanya.

Alih-alih menargetkan ceruk tertentu, sasarannya mungkin menjangkau seluruh jenis kelamin atau kelompok usia.

Namun Morrison mengatakan, tujuan akhir dari iklan yang dianggap cabul itu mungkin lebih dari sekadar mengajak para konsumen membeli produknya.

Dia mengatakan bahwa jika pengguna mengklik iklan, mereka mungkin akan menjadi target produk serupa lainnya dalam waktu dekat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved