Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kecelakaan

Kasus Polisi Aiptu Imam Kecelakaan Tewaskan Pingkan: Berkelahi di Jalan Hanya Menambah Masalah

Baru-baru ini jagat maya diramaikan dengan kasus kecelakaan yang melibatkan dua mobil dan tiga motor di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Ragunan tepatnya di dekat Bank BNI 46, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat (25/12/2020) sekitar pukul 13.45 WIB. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Baru-baru ini jagat maya diramaikan dengan kasus kecelakaan yang melibatkan dua mobil dan tiga motor di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (25/12/2020).

Kecelakaan ini bermula dari adanya cekcok yang melibatkan dua pemilik mobil yakni Hyundai dan Toyota Innova.

Pemilik mobil Hyundai tidak terima ketika lajurnya dipotong oleh pengendara Toyota Innova saat ingin berbelok.

Baca juga: Polisi Tak Akan Menahan Penabrak Orang Menyeberang di Jalan Tol, Kapolda: Tak Ada Hukum Lalulintas

Baca juga: Kabar Duka, Mbah Kung Kakek Sugiono Indonesia Meninggal Dunia di Semarang

Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kesuma TKW di Malaysia Ditemukan Tewas Dibunuh, Diduga Pelaku TKI

Baca juga: Ini 11 Pemain Dream Team Bomber AC Milan Ibrahimovic, Kode Lanjutkan Karier Jadi Pelatih?

Cekcok tersebut berujung aksi pemukulan yang dilakukan oleh pengemudi Toyota Innova kepada pemilik mobil Hyundai.

Tidak sampai disitu, pengemudi mobil Hyundai yang tidak terima dipukul, menabrakan mobilnya ke Toyota Innova hingga mobil SUV itu hilang kendali dan menabrak pengendara motor.

Akibat kejadian ini diketahui satu korban meninggal, satu luka berat dan satu luka ringan. Lihat Foto Ilustrasi marah(Digital Vision.)

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pengendara juga harus punya rasa empati ketika berada di jalan, kesadaran, hingga mau memulai minta maaf lebih dulu.

“Berkelahi di jalan itu hanya akan menambah masalah, bukan menyelesaikan masalah.

Pasti juga banyak kerugiaannya,” ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Pasti sulit menjaga emosi di jalan, karena kondisi lalu lintas yang macet dan kebutuhan untuk tiba di tempat tujuan dengan cepat.

Oleh sebab itu, menurut Jusri manajemen waktu juga harus diperhatikan.

“Masyarakat di kota besar itu kurang bisa manajemen waktu.

Berangkat ke kantor mepet jam masuk, coba berangkat lebih awal, dan tentukan rute sebelum berkendara.

Pasti tidak akan terburu-buru hingga akhirnya melanggar peraturan lalu lintas,” katanya.

Handana Tersangka

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved