Berita Regional
Nenek Bollo Dibuang Anak-anaknya lantaran Sakit Lumpuh Tak Kunjung Sembuh
Dia dibuang oleh anak-anaknya lantaran penyakit lumpuh yang dialaminya tak kunjung sembuh.
TRIBUNJATENG.COM, GOWA - Nasib malang dialami seorang nenek di Gowa, Sulawesi Selatan.
Dia dibuang oleh anak-anaknya lantaran penyakit lumpuh yang dialaminya tak kunjung sembuh.
Nenek Bollo (60) harus menghabiskan masa tuanya di sebuah gubuk berukuran 2 x 2 meter yang terletak di belakang pemukiman warga Dusun Bontolebang, Desa Pattalassang, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, seperti terlihat pada Rabu (30/12/2020).
Baca juga: 80 Orang Tewas Kecelakaan di Blitar, Ini Kata AKBP Leonard M Sinambela
Baca juga: Terjawab Inisial MYD dalam Kasus Video Gisel Adalah Michael Yukinobu De Fretes
Baca juga: Fakta Baru Gisel Kirim Video Syur ke Michael MYD Lewat Aplikasi ke HP Orang Ini, Sosok Penyebar?
Baca juga: Menaker Ida Fauziyah Minta Dispensasi Penyaluran Subsidi Gaji hingga Januari 2021
Sakit tak kunjung sembuh, diusir 3 anaknya
Sejak tujuh bulan terakhir, nenek ini harus hidup di gubuk berdinding seng dan beralaskan tikar seadanya.
Ia harus hidup berdasarkan belas kasihan warga setelah ketiga anaknya mengusirnya lantaran penyakit lumpuh yang dideritanya sejak tiga tahun terakhir tak kunjung sembuh.
"Anaknya ada tiga orang dan semuanya telah berkeluarga dan mereka sudah tidak sanggup lagi merawatnya makanya dia tinggal di sini," kata Daeng Sompa (45), salah seorang warga setempat saat Kompas.com. berkunjung pada Rabu, (30/12/2020).
Bantuan pemerintah terkendala administrasi
Sehari-hari Nenek Bollo hanya berharap belas kasihan dari warga sekitar yang bergantian merawat dan membawakan makanan.
Warga setempat mengaku telah berulang kali mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah setempat agar penyakit nenek Bollo bisa disembuhkan namun terkendala administrasi kependudukan.
"Kami sudah sering melapor ke pemerintah desa dan kecamatan tapi terkendala Kartu Keluarganya (Nenek Bollo) tidak ada jadi tidak bisa dapat bantuan," kata Daeng Mami (50).
Bersyukur ada warga yang peduli
Nenek Bollo merasa bersyukur sebab warga sekitar mau membantu meringankan beban penyakit yang dideritanya.
Baik memberi makan ataupun memandikannya setiap hari.
Ia merasa bersyukur bahwa di gubuk kecilnya masih ada warga yang memberikan bantuan kelambu yang dapat menghindarinya dari gigitan nyamuk pada malam hari.