PSBB Jawa Bali

Respon Ketua MUI Jateng Ahmad Darodji Soal Imbas PSBB ke Ibadah Berjamaah

Meskipun demikian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mendukung pemberlakuan aturan dari pemerintah pusat ini.

Tribun Jateng/ Mamdukh Adi
Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Sejumlah kegiatan masyarakat terkena imbas aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan di Jawa Bali selama dua pekan mulai 11-25 Januari 2021.

Di Jawa Tengah, PSBB dibeelakukan di tiga wilayah Semarang Raya, Solo Raya, dan Banyumas Raya.

Kegiatan masyarakat yang terimbas di antaranya terkait ibadah keagamaan secara berjemaah. Ada pembatasan jemaah hingga 50 persen.

Meskipun demikian, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mendukung pemberlakuan aturan dari pemerintah pusat ini.

"Kami setuju sekali dengan pelaksanaan PSBB, karena memang tidak bisa diprediksi. Awalnya kita sudah merasa aman, namun meningkat lagi dan ada varian (covid-19) baru. Kami setuju dengan itu dan dengan saksi tegas," kata Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji melalui keterangan tertulis, Kamis (7/1/2021).

Menurutnya, pembatasan ibadah berjemaah serta menerapkan protokol kesehatan semisal memakai masker dan jaga jarak sudah dilakukan umat Islam di Jawa Tengah sejak pandemi mewabah.

Karena itu, Darodji menuturkan warga Muslim akan bisa beradaptasi dengan aturan pembatasan jemaah hingga 50 persen.

"Salat berjamaah, kebanyakan masjid sudah menyesuaikan. Sudah memberikan tanda, di mana jemaah berdiri. Di Masjid Baiturrahman bahkan tidak ada 50 persen, hanya sekitar 30 persen (jumlah jemaah). Begitu juga Masjid Agung. Hal itu tak membuat gejolak," jelasnya.

Ditambahkan, pihaknya akan melakukan imbauan dan sosialisasi, bahkan di tingkat bawah untuk menyegarkan ingatan umat Islam terkait hal tersebut.

MUI Jateng, juga akan menggandeng Kantor Urusan Agama (KUA) di pelosok daerah untuk mengingatkan terkait protokol kesehatan dalam berjemaah.

"Yang di kampung-kampung, kita akan minta Kepala KUA di kecamatan, agar bisa berikan pendampingan di wilayahnya. KUA kan tugasnya se-kecamatan, jadi tahu ada berapa mesjid di kecamatan. Jadi lebih intensif," jelasnya.

Darodji juga meminta khatib atau penceramah di tempat ibadah untuk selalu menyelipkan pesan-pesan terkait pencegahan penularan covid dengan menerapkan protokol kesehatan.(mam)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved