Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penanganan Corona

Sempat Terkendala Administrasi, Honor Relawan Pemakaman Covid-19 di Pati Akhirnya Dibayarkan

Untuk diketahui, di Pati terdapat dua tim relawan pemakaman Covid-19. Masing-masing beranggotakan delapan orang

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Penyerahan honor tim relawan pemakaman Covid-19 di Aula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Kamis (7/1/2021). 

 
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Sempat terkendala proses administrasi, honor untuk tim relawan pemakaman Covid-19 di Kabupaten Pati telah dilunasi, Kamis (7/1/2021) lalu.

Penyerahan honor dilakukan di Aula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati.

Penyerahan dilakukan oleh Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati Martinus Budi Prasetya dan disaksikan oleh Ketua Komisi D DPRD Pati Wisnu Wijayanto.

Sebelumnya, perwakilan dari tim relawan pemakaman beraudiensi dengan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Selasa (5/1/2021) lalu.

Audiensi tersebut terkait pencairan honor yang menunggak.

Untuk diketahui, di Pati terdapat dua tim relawan pemakaman Covid-19. Masing-masing beranggotakan delapan orang.

Dalam tiap kali pemakaman berstandar Covid-19, tiap-tiap relawan berhak mendapat upah Rp 300 ribu.

Martinus Budi Prasetya mengatakan, berdasarkan penghitungannya, sejak 17 Juli hingga 22 Desember 2020, terdapat 373 kali pemakaman berprotokol Covid-19.

"Menjelang akhir tutup tahun anggaran, kami hitung ternyata honor yang dibayarkan baru 120 kali pemakaman. Sehingga, jika dikalkulasikan, honor yang belum dicairkan kurang-lebih Rp 614 juta," papar dia.

Budi memastikan bahwa hambatan pencairan honor ini hanya diakibatkan oleh masalah keterlambatan pelengkapan administrasi oleh para relawan.

"Kami kan sistemnya SPJ masuk, baru uang cair. Sementara, ada hambatan dalam melengkapi dokumen SPJ. Itulah yang menyebabkan keterlambatan pencairan honor," kata dia.

Budi menyebut, selama ini pihaknya tidak pernah membayangkan bahwa kematian akibat positif maupun diduga Covid-19 di Pati akan sedemikian banyak.

Hal ini menyebabkan petugas pemakaman lebih fokus pada pekerjaan di lapangan. Akibatnya, urusan administrasi sedikit terbengkalai.

Karena itu, pihaknya telah membentuk tim sekretariat untuk membantu petugas lapangan dalam mengurus dokumen administrasi pada 2021.

"Tim sekretariat nantinya akan membantu tim pemakaman, sehingga mereka hanya fokus tugas di lapangan, tidak perlu memikirkan administrasi. Namun demikian, mereka tetap kami bebani satu dokumen, yakni surat dari kepala desa tempat dilakukan pemakaman. Selebihnya diurus tim sekretariat," jelas dia.

Adapun dokumen lain yang akan disiapkan oleh tim Sekretariat berjumlah enam.

Keenamnya ialah resume medik dari rumah sakit pengirim, surat perintah yang ditandatangani Kalak, dokumentasi atau foto proses pemakaman, nota dinas, hasil laporan pekerjaan, dan nominatif penerimaan honor tim pemakaman.

"Setiap kali proses pemakaman, administrasi yang dibutuhkan sebetulnya itu semua. Nah yang kemarin ini sudah terlanjur menumpuk banyak, sehingga pencairan honor terhambat. Akhirnya kemarin dibijaksanai Ketua Komisi D, yang penting ada resume medik dan suket dari kades. Cukup itu dulu, honor bisa dicairkan. Dokumen yang lain menyusul, diurus tim sekretariat," ungkap Budi.

Selain kendala administrasi, ia juga mengakui bahwa dalam pelaksanaan tugas pemakaman 2020, pihaknya memiliki kendala lain.

Kendala tersebut ialah tidak seimbangnya jumlah jenazah dan petugas pemakaman.

"Hitungan saya sampai 5 Januari 2021 sudah 426 jenazah dimakamkan (secara protokol Covid-19). Itu semua hanya dilaksanakan dua tim. Itu tidak seimbang, sehingga mereka terlalu lelah," kata dia.

Untuk mengatasi kendala ini, lanjut Budi, pihaknya akan membentuk tim di lima eks-Kawedanan yang ada di Pati. Mereka akan membantu dua tim yang sekarang sudah ada. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved