Biodata Mulyadi P Tamsir Mantan Ketum PB HMI Penumpang Sriwijaya Air yang Jatuh
Biodata Mulyadi P Tamsir mantan ketum PB HMI yang berada dalam pesawat sriwijaya JT-182. pesawat Sriwijaya SJ182 Rute CGK-PNK.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Kapuas
HMI
Sosok Mulyadi P Tamsir di mata Arief Rosyid
Mulyad P Tmasir atau Mas Mul, tidak hanya Sekjen PB HMI periode 2013-2015 dan akhirnya terpilih sebagai Ketum PB HMI 2016-2018.
Beliau sebagai kakak, juga sebagai guru terbaik dalam mengelola organisasi sebesar Himpunan Mahasiswa Islam.
Pernah dalam sebuah masa, kami berkontestasi di Kongres HMI. Mas Mul yang peroleh suara kedua setelah saya, ditawari oleh kandidat yang lain untuk menjadi Ketum PB HMI.
Namun, kesempatan itu beliau tolak dan menyerahkan seluruh suaranya kepada saya. Ini menunjukkan komitmen yang kuat dari sosok Mas Mul.
Pernah juga, kami bertarung sebenar-benar dan sebesar-besarnya dalam PB HMI 2013-2015, meski di ujung saya yang menghampirinya ke kosan dan belajar banyak hikmah. Kala itu, reshuffle kepengurusan, yang baginya saya tak cukup adil.
Belum lagi, cerita panjang tentang peristiwa hijrah dari sekretariat di Jl Diponegoro ke Jl Sultan Agung. Berbagai fitnah diluncurkan, hingga upaya lapor-melapor kepolisian dilakukan oleh teman-teman kami sendiri.
Di akhir periode saya sebagai Ketum PB HMI 2013-2015, Kongres XXIX HMI di Pekanbaru, Mas Mul akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PB HMI 2016-2018. Kami semua ikut membalas, menuntaskan komitmen yang telah kami bangun dua tahun sebelumnya.
Mas Mul, pertemuan pertama kita selain rapat-rapat di sekretariat PB HMI adalah ketika bertemu di Terminal Busway Manggarai. Sore itu, saya baru pulang kerja dari Klinik Cempaka Putih dan Mas Mul baru pulang kuliah dari Universitas Trisakti.
Mas Mul, terpaut 5 tahun usia diatas saya. Begitupun proses di HMI, Beliau lebih dulu aktif sebagai Ketua Bidang Pembinaan Anggota/Kaderisasi PB HMI 2010-2012, saya sebagai Wasekjen Eksternal PB HMI 2010-2012. Dalam Kongres yang panjang, sebulan dan di tiga tempat, saya ditakdirkan bekerjasama dengan beliau dalam PB HMI 2013-2015.
Suatu waktu pelantikan HMI di Pontianak, saya memaksa Mas Mul untuk melanjutkan penerbangan ke Sintang, Kalbar. Dengan menggunakan pesawat ATR, kami tiba di salah satu kabupaten transmigran terjauh di Kalimantan, 1600 kilometer dari Jakarta.
Mas Mul memperkenalkan saya dengan kedua orang tuanya, beralas lantai semen, kami menikmati teh hangat dari Ibunda Mas Mul siang itu. Saya membayangkan sembari bersyukur, bagaimana HMI bisa mengangkat kami semua dari bukan siapa-siapa hingga seperti hari ini.
Saya datang kembali ke Pontianak Kalbar untuk menghadiri pernikahan Mas Mul tanggal 20 November 2020, sebulan lebih yang lalu. Saya sangat bahagia, akhirnya Mas Mul dipertemukan dengan kekasih sejatinya, yang kini bersamanya menuju Surga.