Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Pengakuan OPM Telah Bakar Pesawat MAF, Disebut Sering Angkut Mata-mata Personel TNI-Polri

Kelompok Bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sayap militer OPM membakar satu unit pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF), Rabu

Editor: m nur huda
Istimewa/ Tribunnews.com
Pesawat MAF dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua. (Istimewa/ Tribunnews.com) 

TRIBUNJATENG.COM, JAYAPURA - Kelompok Bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sayap militer OPM membakar satu unit pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF), Rabu (6/1/2021) di Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Pesawat yang dibakar nomor PK-MAX.

Alasan OPM membakar pesawat yang melayani penerbangan ke daerah terpencil di Papua itu karena datang sebagai mata-mata dan sering mengangkut personel aparat keamanan TNI dan Polri.

"Para misionaris semuanya adalah agen kapitalis asing, yang datang sebagai mata-mata untuk menghancurkan kekuatan alam asli Papua, dan akhirnya Indonesia dan Amerika bebas mencuri kekayaan alam kita," ujar Juru Bicara OPM Sebby Sambon saat dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2021) terkait alasan pembakaran pesawat MAF yang selama ini dikenal membawa misi agama dan kemanusiaan di Papua.

Baca juga: Suami Merantau ke Jateng, Dedeh Disebut Melahirkan Tanpa Hamil, Mertua: Enggak Curiga

Baca juga: Foto Sayap Sriwijaya Air Kiriman Penumpang Jelang Lepas Landas Jadi Pesan Terakhir: Doakan Ya

Baca juga: Sekujur Tubuh Penuh Tato Ada Motif Dajal hingga Joker, Sengaja Tak Dihapus Biar Jadi Saksi

Baca juga: Kisah Pemuda Bertato Hijrah di Semarang, Bosan Hidup di Jalanan Kini Jadi Muadzin

Pesawat MAF juga kerap mengangkut personel TNI dan Polri.

"Oleh karena itu kami tidak akan kompromi, karena juga pesawat itu selalu membawa pasukan TNI/Polri, dan itu sudah kami ketahui," tegas Sebby.

Jika para misionaris memiliki niat baik mengapa mereka tidak pernah melapor ke negaranya tentang kejahatan militer Indonesia di Tanah Papua.

"Setidaknya mereka harus bertanggung jawab dari sisi kemanusiaan untuk mendesak negaranya memperhatikan pelanggaran HAM dan hak politik rakyat Papua untuk penentuan nasib sendiri," ujarnya.

Pesawat MAF dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata di Intan Jaya, Papua. (Istimewa/ Tribunnews.com)
Pesawat MAF dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata di Intan Jaya, Papua. (Istimewa/ Tribunnews.com) (Istimewa/ Tribunnews.com)

Namun kenyataannya tidak, dan para misionaris ini membuka jalan agar TNI dan Polri dengan mudah masuk ke kawasan Dataran Tinggi untuk membunuh orang Papua.

"Apa kebanggaan misionaris? Tidak ada untungnya, karena umat Tuhan dibunuh oleh militer Indonesia. Para misionaris Barat ini tidak pernah menekan negara mereka," ujarnya.

"Jadi tidak ada lagi kompromi bagi mereka yang tidak peduli tentang nasib rakyat Papua."

"Kami yang memperjuangkan kemerdekaan Papua tidak akan lagi berkompromi dengan misionaris, dan kami juga siap untuk mengusir mereka karena para misionaris tersebut tidak menguntungkan bagi kehidupan masyarakat Papua," tandasnya.

"Ini kontroversi, tapi kami memiliki hak untuk menyampaikan sesuka hati kami," ujarnya.

MAF melayani penerbangan perintis ke pedalaman Papua terutama dalam mendukung pemberitaan Injil di daerah tersebut, juga untuk pengiriman logistik (termasuk kebutuhan pokok warga setempat), pendidikan, dan komunikasi serta kesehatan.

Biasanya Pilot MAF dilatih untuk terbang di medan berat seperti pegunungan dan daerah pedalaman dan dapat mendarat dan lepas landas di landasan pendek (STOL).

Pesawat MAF dengan register PK-MAX yang dipiloti warga Amerika Alex Luferchek dibakar saat mengangkut kebutuhan pokok dan makanan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved