Berita Internasional
Australia Batal Bunuh Merpati Joe yang Diduga Terbang dari AS, Dinilai Tak Berisiko Keamanan
Joe, merpati yang awalnya diduga terbang dari Amerika Serikat (AS) melintasi Samudra Pasifik ke Australia, batal disuntik mati.
TRIBUNJATENG.COM, MELBOURNE - Joe, merpati yang awalnya diduga terbang dari Amerika Serikat (AS) melintasi Samudra Pasifik ke Australia, batal disuntik mati.
Keputusan itu ditetapkan lantaran kemungkinan besar Joe adalah merpati lokal.
Sebelumnya, Australia hendak membunuh Joe karena menduga burung itu masuk "Negeri Kanguru" tidak melalui aturan karantina.
Baca juga: WHO Harap Bukti Vaksinasi Tak Dijadikan Syarat Perjalanan: Masih Belum Diketahui Kemanjurannya
Baca juga: Makna Mimpi Kentut, Ternyata Miliki Arti Kesuksesan Dalam Hidup
Baca juga: 23 Lansia Meninggal Seusai Divaksin Pfizer, Pemerintah Norwegia Lakukan Investigasi Menyeluruh
Baca juga: Pemasangan Patok Tol Yogyakarta-Bawen Dimulai 19 Januari, Target Selesai Maret Mendatang
Namun kini dia mendapat "ampunan", karena gelang bergaya Amerika yang terpasang di kakinya kemungkinan tidak asli.
"Setelah penyelidikan, kementerian menyimpulkan bahwa Joe si Merpati sangat mungkin dari Australia dan tidak menimbulkan risiko keamanan hayati," kata Kementerian Pertanian, Air, dan Lingkungan Australia pada Jumat (15/1/2021).
"Kementerian yakin gelang kaki burung itu adalah tiruan dari yang asli," lanjutnya dikutip dari BBC.
Mereka juga menambahkan, tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil untuk Joe si Merpati.
Burung itu ditemukan warga Melbourne, Kevin Celli-Bird, di kebun belakang rumahnya pada 26 Desember.
Ia menamainya Joe karena terinspirasi dari nama presiden terpilih AS Joe Biden.
Gelang yang terdapat di kaki Joe terdaftar atas nama pemilik di Alabama AS, yang mengeklaim dia terakhir kali melihat merpati itu saat balapan di Oregon, Oktober 2020.
Setelah berita penemuan Joe viral, pihak berwenang Australia mengatakan Joe harus dibunuh karena jika membawa penyakit membahayakan kelangsungan hidup unggas lokal.
Akan tetapi nasibnya berubah setelah American Racing Pigeon Union menyangkal gelang kaki Joe asli.
"Merpati yang ditemukan di Australia memakai gelang palsu dan tidak perlu dibunuh sesuai tindakan keamanan hayati, karena kandangnya yang sebenarnya di Australia," tulis mereka di Facebook.
Investigasi yang dilakukan Australia sepakat dengan American Racing Pigeon Union, dan menetapkan bahwa Joe tidak membawa risiko biosekuriti.
Namun tidak diketahui tepatnya dari mana gelang di kaki Joe berasal.