Gunung Merapi
Boyolali Hujan Abu Vulkanik Merapi, Dinas Peternakan Diminta Tandai Nomor Hewan Ternak Warga
Hujan abu vulkanik gunung Merapi turun di wilayah Kabupaten Boyolali. Satu di antaranya abu vulkanik terlihat di Dukuh Gogumi, Desa Mriyan.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Hujan abu vulkanik Gunung Merapi dilaporkan melanda sejumlah daerah di Kabupaten Boyolali, Selasa (19/1/2021).
Satu di antaranya abu vulkanik terlihat di Dukuh Gogumi, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.
Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Bambang Sinung saat dikonfirmasi membenarkan informasi adanya hujan abu yang mulai terlihat pada sejumlah atap rumah warga.
"Iya benar ada hujan abu.
Terkait masalah ini kami tetap mengacu surat edaran Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) wilayah Tlogolele masih ada pengungsian karena jarak kurang dari 3 KM," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (19/1/2021)
Menurut Bambang, arah angin hujan abu menuju barat daya dan ke selatan atau wilayah Kaliboyong, Klasak, Kali Putih untuk Kabupaten Boyolali diprediksi tidak terjadi dampak yang cukup besar.
Ia menambahkan, terkait kesiapsiagaan terutama ternak milik warga Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali telah diminta melakukan tanda nama pada hewan serta penomoran hewan milik masyarakat.
"Jika nanti erupsi efusif khusus ternak tetap ditempatkan pada masing-masing desa tempat pengungsian.
Jika letusan eksplosif akan ditempatkan pada satu lokasi," katanya
Dikatakan Bambang, secara prediksi erupsi Merapi telah terjadi pada 4 Januari 2020.
Meskipun demikian, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi kolom 50 meter di atas puncak baru terlihat sekarang.
Pihaknya mengungkapkan, abu vulkanik yang terlihat pada salah satu daerah di Boyolali akibat lava pijar dengan jarak luncur 1.800 meter ke Kali Krasak dan Boyong.
"Guguran lava pijar 30 kali dengan jarak luncur 300-900 meter ke barat daya.
Sehingga untuk Kabupaten Boyolali masih aman.
Untuk masyarakat yang status siaga armada diparkir kearah jalan sehingga jika ada erupsi langsung evakuasi," ujarnya.
(ris)