Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Terdampak Pandemi, Anggota Organda Alami Penurunan Pendapatan 

Selama pandemi, Ketua DPC Organda mengakui kondisi ini membuat menurunnya pendapatan para anggota.

Penulis: Ruth Novita Lusiani | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Ruth Novita Lusiani
Pendapatan anggota Organda mengalami penurunan di masa pandemi, Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Semarang, Bambang Pranoto Purnomo menuturkan dalam kondisi ini para anggota Organda seperti supir angkot dan supir taksi hanya bisa mendapatkan sekira 20 persen dari pendapatan normal sebelum masa pandemi. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Selama masa pandemi covid-19, Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Semarang, Bambang Pranoto Purnomo, mengakui kondisi ini membuat menurunnya pendapatan sehari-hari para anggota Organda. Adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga diakuinya turut mempengaruhi kinerja dari para anggotanya. 

“Dimasa pandemi ini memang pendapatan dari teman-teman pastinya menurun, terlebih dalam kondisi saat ini banyak tempat seperti rumah makan ataupun mal yang dibatasi jam operasinya. Otomatis hal ini pun juga mempengaruhi kinerja dari teman-teman Organda, dimana yang biasanya kalau malam masih bisa mendapatkan penumpang, sekarang hampir tidak ada penumpang,” ucap Bambang kepada Tribun Jateng, Senin, (25/1/2021). 

Berbicara mengenai pendapatan di masa pandemi ini, dikatakannya para anggota Organda seperti supir angkot dan supir taksi hanya bisa mendapatkan sekira 20 persen dari pendapatan normal sebelum masa pandemi. Selain itu, kondisi saat ini juga menyebabkan berkurangnya jumlah angkot dan taksi yang beroperasi di Kota Semarang. 

Dikatakannya sebelum adanya masa pandemi terdapat sekira 2.200 angkot yang beroperasi, namun untuk saat ini tercatat hanya sekira 30 persen angkot yang beroperasi dari jumlah keseluruhan yang ada. Kondisi ini juga tidak jauh berbeda dengan taksi, lanjutnya, hanya terdapat beberapa taksi saja yang masih mampu bertahan hingga saat ini. 

“Tentunya ini kondisi yang memprihatinkan, namun kami juga sudah memberikan pemahaman kepada teman-teman semuanya. Kami pun juga menyadari adanya situasi ini, utamanya masa PPKM merupakan niat baik dari pemerintah dalam menanggapi situasi covid-19. Oleh karena itu, kami pastinya mendukung adanya kebijakan ini,” terangnya. 

Ia pun berharap penerapan PPKM ini dapat berhasil, sehingga kondisi kedepan dapat semakin membaik, serta dapat turut menumbuhkan perekonomian kembali. 

Rohmat, satu diantara supir angkot trayek Ngesrep-Ungaran mengaku dalam kondisi saat ini dirinya kesulitan untuk mencari penumpang. “Pastinya dalam situasi pandemi ini cukup sulit, apalagi salah satu pendapatan kami dari anak-anak yang berangkat atau pulang sekolah juga tidak ada karena sekolah saat ini diliburkan. Kalau dulu sebelum pandemi sehari bisa dapat lebih dari Rp 100 ribu, masih bisa untuk beli bensin, bayar setoran, dan masih ada sisa untuk dibawa pulang. Sedangkan sekarang, kalau misalkan bisa dapat sisa uang bersih diluar bensin dan setoran saja, saya sudah bersyukur,” ujar Rohmat. 

Meskipun begitu, Rohmat tetap mendukung adanya penerapan PPKM saat ini, dengan harapan penerapan ini dapat membuahkan kondisi yang lebih baik. Dengan begitu, ia juga perlahan-lahan bisa mendapatkan pendapatan yang normal kembali.

Sub Feeder Angkutan

Menanggapi dengan adanya kondisi ini, Bambang pun turut mengapresiasi langkah yang diberikan Pemerintah Kota Semarang untuk membantu pelaku usaha transportasi di Kota Semarang dengan menghadirkan Sub Feeder Angkutan. 

“Adanya Sub Feeder Angkutan ini tentunya menjadi angin segar bagi kami para pelaku usaha transportasi di Kota Semarang khususnya untuk pelaku usaha angkot, karena nantinya akan lebih memberikan kenyamanan bagi penumpang dengan penataan yang lebih baik serta diberikan penyejuk udara atau AC,” paparnya. 

Nantinya Sub Feeder Angkutan ini dikatakannya akan membantu menjangkau masyarakat yang berada di wilayah yang belum terlewati oleh angkutan. Melalui Sub Feeder Angkutan ini, Bambang berharap dapat membantu mendongkrak aktivitas para pelaku usaha transportasi di Kota Semarang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved