Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonogiri

Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin di Wonogiri, Bupati Joko Sutopo: Kayak Dicokot Semut

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menjadi orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Muhammad Sholekan
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo ketika disuntik vaksin, Selasa (26/1/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menjadi orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 pada forum Pencanangan Vaksinasi di Kabupaten Wonogiri, Selasa (26/1/2021).

Pria yang akrab disapa Jekek itu tidak merasakan efek samping setelah 30 menit disuntik vaksin Sinovac asal China itu.

"Ah biasa. Kayak dicokot semut cangkrang, semut merah itu. Tidak ada masalah," ucapnya.

Menurutnya, dia tidak merasakan efek samping apapun. Malah, dia merasakan efek tambah semangat setelah proses vaksinasi.

"Efeknya tambah semangat ini. Optimisme. Tidak ada rasa njarem setelah 30 menit. Tidak ada rasa sama sekali," ungkapnya.

Menurutnya, setelah 30 menit disuntik vaksin dan tidak merasakan efek apapun, maka orang yang disuntik itu sudah dianggap normal dan dianggap sukses.

"Maka, ini tinggal bagaimana membangun satu upaya agar masyarakat mempunyai pemahaman yang sama terhadap vaksinasi," jelasnya.

Jekek menuturkan, dia berharap forkompimda yang ikut divaksin pada hari ini punya tugas untuk menyosialiasasikan kepada masyarakat agar tidak takut divaksin.

"Jadi, harus memberikan pemahaman kalau vaksinasi ini aman dan tidak ada satu narasi yang menggaduhkan soal vaksin ini." harapnya.

Dia mengungkapkan, selama 324 hari, Wonogiri dihadapkan dalam keadaan bencana nasional non alam yang hal itu cukup menyita energi dan cukup membuat pranata sosial ini rontok.

"Dampak bencana alam non alam itu cukup membuat kontraksi-kontraksi yang menyebabkan tidak stabilnya tata kelola pemerintahan," ungkapnya.

Maka, lanjut dia, perlu langkah dan penyikapan khusus dan perlu upaya-upaya terintegrasi. Sehingga upaya yang dilakukan untuk pemutusan mata rantai penyebaran covid-19 bisa berjalan dengan baik.

"Alhamdulillah, kami mengaturkan kepada semua pihak yang selama 324 hari menunjukkan komitmen yang sangat luar biasa. Kebijakan yang diambil oleh satgas memberikan satu oase baru, kondisi baru," jelasnya.

Menurutnya, bila melihat data statistik, status  Wonogiri menunjukkan zona merah dan berisiko tinggi penularan covid-19.

"Namun, bila dibandingkan dengan kabupaten lain kita berada satu kondisi terendah. Artinya apa? terjalin kondisi yang satu fungsi koordinasi yang baik," jelasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved