Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Mayat Arneta Fauzia dan 3 Anaknya Berhasil Diidentifikasi, Kisah Pilu Suami Hingga Rumah Kemalingan
Jenazah penumpang Sriwijaya Air SJ-182 Arneta Fauzia dan ketiga anaknya berhasil teridentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI).
Menurut Opung, diduga maling masuk ke rumah korban dari bagian belakang yang menghadap ke Kali Ci Banten.
Maling naik ke atas sebagai tempat toren lewat belakang rumah.
Maling lalu menggeser empat genteng dan menjebol plafon yang tembus di satu kamar.
"Kalau keluar, malingnya lewat pintu belakang karena memang pintunya hanya dikunci slot, jadi mudah dibuka," kata Opung.
Dedi Kuswara (44), tetangga lainnya, mengatakan belum ada polisi yang datang meskipun sudah ada dari pemilik kontrakan yang melapor.
"Di sini kan beliau ngontrak. Pemilik rumah ini sudah melapor polisi," ucapnya.
Warga sekitar juga tidak tahu pasti barang apa saja yang sudah raib.
"Yang warga tahu barang yang hilang itu sepeda anak, dorongan bayi, dan tabung gas," ujarnya pria berusia 44 tahun ini.
Ketua RT 01, Nanang Wahyudin (51) mengatakan sudah tiga kali terjadi pencurian di rumah tersebut.
Arneta Fauzi baru selama dua bulan tinggal di sana. Dia mengontrak rumah itu sejak 8 November 2020.
Sebelumnya, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2020 dan tahun 2019.
"Untuk kejadian tahun 2019 hilang kulkas, sedangkan 2020 hilang HP sama uang Rp. 70.000," kata dia, saat ditemui di rumahnya Minggu (17/01/2021).
Kedua kejadian sebelumnya dilakukan dengan cara membobol dari belakang rumah pada saat keadaan rumah kosong.
"Dua sebelumnya lewat kaca nako dulu belum ditutup, sama jendela di salah sebuah kamar karena dulu belum dipagar, sekarang sudah dipagar, malah lewat atas malingnya," kata dia.
Penampakan temuan puing maupun serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Minggu (17/1/2021). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)
Dia menilai pembobolan rumah sudah direncanakan.