Berita Internasional
Khawatir Ekstremisme, Menlu Iran Desak Biden Segera Pertegas Kesepakatan Nuklirnya
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarid mendesak Amerika Serikat (AS) bertindak cepat untuk kembali ke perjanjian nuklir 2015.
"Kami tidak perlu kembali ke meja perundingan. Amerika yang harus menemukan tiket untuk datang ke meja perundingan," tambahnya.
Pada Senin, Zarif mengisyaratkan cara untuk menyelesaikan kebuntuan mengenai pihak mana yang bergerak lebih dulu.
Zarif mengatakan langkah-langkah tersebut dapat disinkronkan oleh pejabat tinggi Uni Eropa.
Pada Selasa kemarin, ditanya tentang proposal tersebut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan kepada wartawan bahwa AS "siap untuk berjalan di jalur diplomasi - jika Iran melanjutkan kepatuhan penuh" dengan perjanjian tersebut.
Perang Yaman
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pada Sabtu bahwa sikap baru AS terhadap perang Yaman dapat menjadi langkah yang membantu.
Biden pada Kamis mengumumkan diakhirinya dukungan AS untuk konflik yang dipimpin Arab Saudi.
Sikap ini menunjukkan bahwa pemerintahan baru merencanakan peran AS yang lebih aktif dalam upaya untuk mengakhiri perang saudara di negara itu.
"Namun, berakhirnya dukungan AS untuk serangan itu tidak akan mempengaruhi operasi AS terhadap Al Qaeda yang berbasis di Yaman di Semenanjung Arab, atau AQAP, kelompok," kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.
"Menghentikan dukungan untuk koalisi Saudi, jika bukan sebuah manuver politik, bisa menjadi langkah untuk memperbaiki kesalahan masa lalu," kata Juru Bicara Kementerian Saeed Khatibzadeh seperti dikutip media pemerintah.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menlu Iran Javad Zarif Desak Biden Segera Kembali ke Kesepakatan Nuklir