Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Bukti Kekejaman Nazi, Tanda Pengenal Anak Ini Ditemukan di Kamp Kematian

Peneliti menemukan tanda pengenal dari empat anak yang dibunuh Nazi di kamp kematian Sobibor di Polandia timur.

Kompas.com/Istimewa
Tanda pengenal milik Deddie Zak yang berusia 8 tahun yang ditemukan di kamp kematian Sobibor, Polandia.(live science) 

TRIBUNJATENG.COM - Peneliti menemukan tanda pengenal dari empat anak yang dibunuh Nazi di kamp kematian Sobibor di Polandia timur.

Tanda pengenal itu berupa label logam dan diberikan pada anak-anak oleh orangtuanya sebelum dipisahkan dari mereka.

Tanda pengenal itu diharapkan dapat membantu anak-anak dikembalikan ke rumah.

Namanya Desi, Pantang Gengsi, Wanita Asli Tegal: Pagi Jadi Sopir Truk, Malam Nyinden Anak Ki Enthus

3 Kakak Beradik Menikah Bersama: Hamil dan Melahirkan dalam Waktu Bersamaan

Sosok Tityes Jhasmine Istri Baru Norman Kamaru Mantan Polisi Viral

Ancaman Mbah Pardi Loncat ke Bengawan Solo Terbukti, Gara-gara Tak Dijenguk Sanak Purwodadi

"Setiap artefak kecil yang kami miliki membawa sebuah cerita.

Ini adalah kisah komunitas dari mereka yang datang ke Sibobor," kata Yoram Haimi, arkeolog di Israel Antiquities Authority, seperti dikutip dari Live Science, Minggu (7/2/2021).

Selama Holocaust, Nazi membunuh 6 juta orang Yahudi, serta penyandang disabilitas, Roma, Polandia, dan orang Slavia lainnya.

Di Sobibor saja, menurut Encyclopedia Britannica sekitar 250.000 orang- kebanyakan orang Yahudi Polandia- dibunuh antara Mei 1942 dan Oktober 1943.

Sobibor sendiri terhubung dengan jalur kereta api yang digunakan untuk membawa orang-orang Yahudi dari seluruh Eropa.

Di dekat platform kereta api kamp itulah Haimi dan rekan-rekannya menemukan label pertama, milik Lea Judith De La Penha yang berusia 6 tahun yang terbunuh pada tahun 1943.

Tim kemudian menemukan tiga pengenal lainnya antara tahun 2012 dan 2014 di area pembunuhan kamp, yang merupakan kamar gas, krematorium, dan kuburan massal.

Tanda pengenal itu milik Deddie Zak yang berusia 8 tahun, Annie Kapper yang berusia 12 tahun dan David Juda Van der Velde yang berusia 11 tahun.

Tetapi ada yang menarik dari tanda pengenal David Juda. Identitas miliknya hanya tinggal setengah dan menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat terbakar.

"Nazi membakar tubuhnya dan hanya menyisakan tanda pengenal ini," jelas Haimi.

Tanda pengenal punya arti penting karena mencantumkan nama anak, tanggal lahir, dan asal mereka.

Hal tersebut membantu para arkeolog mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan singkat mereka.

Misalnya untuk menelusuri asal usul. Para peneliti menghubungi Herinneringscentrum Kamp Westerbork di Belanda, yang dulunya digunakan sebagai kamp transit selama Holocaust.

Ternyata semua anak tersebut berasal dari Amsterdam dan dapat dilacak melalui catatan kereta api orang-orang Yahudi yang dikirim ke Sobibor dari Eropa Barat.

Peneliti juga menemukan, jika anak-anak dengan tanda pengenal yang baru teridentifikasi itu merupakan bagian dari 1300 anak kecil berusia 4 hingga 8 tahun yang dipisahkan dari orangtua.

Malangnya, setelah tiba di Sobibor mereka segera dikirim ke kamar gas.

Haimi telah melakukan penelitian ekstensif di Sobibor.

Ia percaya bahwa jumlah korban tewas mungkin lebih besar dari yang dilaporkan.

Pasalnya, ada orang-orang Yahudi tiba di kamp dengan kereta api yang terdaftar sehingga tak terdata sebagai korban.

Belum lagi orang-orang yang dibawa ke kamp dengan berjalan kaki, truk, atau cara lain.

"Kami tak akan pernah tahu berapa banyak orang Yahudi terbunuh di kamp ini.

Dari ukuran kuburan massal, pasti lebih dari 250.000 orang," kata Haimi.

Penggalian mereka juga menemukan kamar gas kamp, yang merupakan bangunan seluas 3.700 kaki persegi (350 meter persegi) dengan delapan kamar.

"Berdasarkan dimensi tersebut kami dapat mengatakan, bahwa setiap kali Anda dapat memasukkan antara 800 hingga 900 orang di kamar gas ini, menyalakan motor tangki dan membunuh dalam 10 menit. Itu pabrik pembunuhan," kata Haimi.

Sementara itu beberapa tahanan tetap hidup untuk kerja paksa di Sobibor.

Mereka dipaksa untuk mengeluarkan tubuh korban dari kamar gas dan menguburkan di kuburan massal atau bekerja di administrasi dan area penerimaan kamp.

Namun menurut Museum Peringatan Holocaust AS, pada 14 Oktober 1943 terjadi pemberontakan.

Sekitar 300 orang berhasil keluar dari penjara. Namun hanya 50 orang yang selamat saat melarikan diri. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditemukan di Kamp Kematian, Tanda Pengenal Anak Ini Ungkap Kekejaman Nazi"

I Quit, Tulis Dokter Richard Lee Umumkan Berhenti Buat Ulasan tentang Krim Wajah

DI Korea Utara, Kaca Mobil Gelap Kena Denda hingga Penjara, Dikhawatirkan Nonton Drakor

Kabar Terbaru Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ini Tanggapan Ganjar Pranowo

100 Ribu Lebih Tenaga Kesehatan Batal Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Penyebabnya Menurut Menkes

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved