Berita Salatiga
LPMM Survei Kinerja Pemerintah Saat Pandemi Corona, Segini Warga yang Masih Percaya Jokowi
LPMM melakukan survei untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Indonesia di tengah pandemi Corona.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) melakukan survei untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap kinerja Pemerintah Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Survei dilakukan di 420 kabupaten/kota di Indonesia sejak 5 -16 Januari 2021 lalu dengan mengambil sampel responden 1.324 orang.
Sampel dipilih secara acak dari populasi pemilih yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan yang sudah memiliki hak pilih dengan media telephon.
Direktur Eksekutif (LPMM), Daniel Safnat Paaneah mengatakan, survei yang pihaknya lakukan memiliki margin eror 2,7 persen dengan tingkat Kepercayaan 95 persen.
Kata Daniel, hasil survei menunjukkan bahwa 76,7 persen responden percaya dan optimis kepada pemerintah Jokowi-Maruf dalam mengatasi dampak Covid-19 terhadap pemulihan ekonomi dan perlindungan kesehatan masyarakat.
Sedangkan sisanya 23,8 persen mengaku tidak percaya dan pesimis terhadap kinerja pemerintah selama pandemi corona melanda.
"Temuan survei juga menunjukkan kondisi ekonomi rumah tangga saat ini lebih buruk selama satu tahun penyebaran Corona.
Sebanyak 52,6% responden menjawab lebih buruk, 9,2% menjawab jauh lebih buruk, dan 8,6% yang menjawab lebih baik. Sementara 29,6% responden menilai tidak ada perubahan," terangnya saat webinar, Kamis (11/2/2021).
Menurutnya, hasil survei juga menunjukkan bahwa ketidakstabilan kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19 semakin dirasakan masyarakat.
Konsumsi rumah tangga sebagai penopang utama perekonomian dinilai melambat signifikan hingga mempengaruhi kinerja industri dan UMKM.
Daniel menyebutkan, dari hasil survei dapat dilihat adanya penurunan ekonomi keluarga sebanyak 38,9% karena adanya PHK atau pemotongan upah, 40,7 % karena penurunan penghasilan dari usaha mandiri, dan 20,4 % karena tidak memiliki pendapatan sama sekali karena beberapa, faktor seperti contoh adanya kebijakan yang membatasi mobilitas masyarakat.
"Terkait fasilitas program pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 oleh pemerintah, hasil survei menunjukkan 34,80 % responden merasa sangat terbantu, 40,20 % merasa terbantu, 10,90 % tidak merasa terbantu dengan fasilitas dari program yang ada, 11,30 % menjawab sangat tidak terbantu dan 2,8 % menjawab tidak tahu," tuturnya.
Daniel melanjutkan, terkait adanya bantuan sosial (bansos), surveinya menunjukkan bahwa 30,70 % responden tidak puas, 10,70 % merasa sangat tidak puas, 40,20 % merasa puas, dan hanya 18,40 % merasa sangat puas.
Sementara dalam hal ketepatan sasaran bansos, hasil survei LPPM menunjukkan bahwa 44 % responden menjawab Bansos belum mencapai sasaran yang tepat, 41,2% menilainya sudah capai sasaran, dan 15,8% justru menjawab tidak tahu adanya Bansos.
"Survei tentang keyakinan masyarakat terhadap perbaikan ekonomi dalam kurun waktu 1 tahun kedepan menunjukkan angka 6,2 % mengatakan sangat yakin ada perbaikan ekonomi, 51,10% mengatakan yakin, 11,30% menjawab sangat tidak yakin, 28,8 % mengatakan tidak yakin, dan 2,60% mengatakan tidak tahu," terang Daniel.
(*)
Dapatkan notifikasi berita terkini melalui channel Telegram tribunjateng.
Kamu juga bisa bergabung dalam Chat Room kami untuk berbagi informasi.
LINK: CHANNEL TRIBUN JATENG