Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Mensos Risma Minta Mesin Pompa di Demak Dioptimalkan

Menteri Sosial Tri Rismaharini hanya geleng-geleng melihat ada beberapa warga Demak masih ngotot tidak mau mengungsi dari banjir.

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Berikut ini video Mensos Risma minta mesin pompa di Demak dioptimalkan.

Menteri Sosial RI Tri Rismaharini meninjau lokasi banjir di Desa Kalisari dan Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jumat (12/2/2021).  

Warga di dua desa tersebut sudah sepekan ini terendam banjir.

Tempat pertama yang dikunjungi adalah Desa Kalisari.

Mantan Walikota Surabaya itu langsung mendatangi warga dan memberikan sejumlah bantuan berupa makanan, selimut, dan kasur.

"Kita memang ada  bantuan khusus untuk anak, bayi, lansia, kita siapkan khusus untuk itu," kata Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini.

Dia menambahkan, sejumlah warga yang masih bertahan di rumah masing-masing kendati kondisinya memprihatinkan sebenarnya bisa dicarikan tempat pengungsian.

Menurutnya, Tagana bisa mencarikan tempat pengungsian.

Tempat pengungsian, kata dia, tidak harus dekat dengan kampung warga.

Di daerah yang baru ia kunjungi, ada tempat pengungsian berjarak 15 kilometer dari rumah warga.

"Warga harus kita amankan," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan mesin pompa air bisa dioptimalkan untuk menyedot air yang menggenangi permukiman warga.

Sehingga dengan pengoptimalan tersebut, air bisa cepat surut dan rumah warga tidak tergenang air dalam waktu yang lama.

Hal yang yang sama juga ia ungkapkan saat meninjau lokasi banjir di Desa Sayung.

Risma meminta pompa air dioptimalkan agar air segera surut.

Di desa tersebut, Mensos RI Tri Rismaharini didampingi Plh Bupati Demak Joko Sutanto, Kapolres Demak AKBP Andhika Bayu Adhittam, dan Dandim 0716/Demak Letkol Arh M. Ufiz menggunakan perahu karet mengelilingi rumah warga. 

Rombongan membagikan bantuan kepada warga yang masih bertahan di rumahnya, khususnya lansia, anak-anak, dan bayi.

Salah seorang warga Desa Sayung Shodiqin yang mengungsi di masjid desa mengatakan di desanya hampir sepenuhnya terendam banjir.

"Tidak ada lokasi pengungsian (lebih baik).

Rata-rata banjir semua," tuturnya.

Akibat kondisi tersebut, kata dia, sudah sepekan mengungsi di masjid.

Tak hanya itu, dia juga tidak bisa bekerja karena tempat tinggal dan tempat kerjanya di Semarang juga terendam banjir.

Selama seminggu menghuni masjid, Shodiqin mengaku baru mendapat bantuan berupa nasi bungkus saja.

"Bantuan obat-obatan ada.

Tapi ngambilnya jauh dari sini," imbuhnya sembari menggendong anaknya.

Shodiqin termasuk satu di antara banyak warga yang mendapat bantuan kasur, selimut, dan makanan anak-anak.

(*)

Dapatkan notifikasi berita terkini melalui channel Telegram tribunjateng.

Kamu juga bisa bergabung dalam Chat Room kami untuk berbagi informasi.

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE : 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved