Kebakaran
Halasan Tamba Meninggal Menyusul Kakak Sarito, Jusmin dan Istri Sedih Sejadi-jadinya, Batam Berduka
Korban tewas dalam kebakaran mobil di SPBU Merapi Subur Kota Batam bertambah. Kini giliran Halasan Tamba meninggal dalam perawatan medis.
Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BATAM - Lengkap sudah penderitaan yang harus ditanggung Jusmin Tamba.
Kini dia ditinggal pergi semua anaknya.
Si bungus, Halasan Tamba (3) meninggal dalam perawatan rumah sakit.
Halasan menyusul sang kakak, Sarito Tamba (5), yang meninggal dalam kebakaran mobil di SPBU Merapi Subur, Kota Batam.
Tiada yang menyangka, Sabtu 13 Februari 2021 adalah momen terakhir antara Jusmin, Sarito dan Halasan.
mobil terbakar di SPBU Merapi Subur Tembesi Batam, Sabtu (13/2/2021)

Dua balita itu senang diajak ayah jalan-jalan naik mobil.
Meski sekadar jalan-jalan keperluan mengisi tanki bensi untuk dijual kembali.
Halasan dan Sarito telah tiada.
Mereka pergi menghadap Tuhan, mendahului ayah dan ibunya.
Banjir air mata mewarnai pemakaman Sarito dan Halasan.
Semua warga sekitar rumah Jusmin tak kuasa menahan tangis di pemakaman.
Sebelum dimakamkan, mereka menyenandungkan lagu rohani berbahasa Batak.
Ini liriknya:
Loas au asa lao : Relakan aku
Tu Jesusku, tu na dao : Menghadap Tuhan Yesus
Ai malungun do rohangku : Hatiku sungguh rindu
Mandapothon debatangku : Bersama Tuhanku
Asa di lambung na au : Biarkan saya bersamanya
Asa di lambung na au : Biarkan saya bersamanya
(Terjemahan Batak-Indonesia : Ian Sitanggang)
Tidak ada satupun dari para pelayat, baik keluarga, kerabat dan tetangga yang datang ke rumah duka, yang tidak meneteskan air mata.
Mereka sungguh kehilangan dua anak yang masih lucu-lucu.
Ratusan orang yang datang ke rumah duka, tidak kuasa menahan air mana mereka, melihat kejadian yang menimpa keluarga Jusmin Tamba bersama Istrinya boru Panggabean.
Saat jenazah kedua korban, diangkat oleh Pemuda Batak Bersatu, ke dalam Ambulan yang sudah menunggu tidak jauh dari rumah korban.
Suara tangisan warga mulai terdengar.
Bahkan tidak sedikit warga yang ikut mengantarkan kedua korban ke tempat peristirahatan kedua jenazah.
Landon Nadeak, warga Bida Ayu, yang masih keluarga korban terlihat sangat terpukul dengan kejadian tersebut.
"Hanya Tuhan yang mampu, menolong keluarga, kalau saya yang mengalaminya rasanya tidak sanggup,"katanya sambil mengahapus air matanya.
Sambil menahan air mata yangbterus mengalir dari wajahnya, Landon ikut mengantar kedua jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Dua ambulance disiapkan untuk menghantarkan jenazah Sarito Tamba (5) dan Halasan Tamba (3) ke Seitemiang, tempat peristrahatan terakhir.

Iring-iringan dan suara kendaraan yang menghantar jenazah saling bersahutan.
Maklum, ratusan keluarga dan kerabat menghantarkan jenazah.
Ibu dari Sarito Tamba (5) dan Halasan Tamba (3) tak kuasa menahan tangis.
Dengan kepala diikat dengan kain putih, acapkali ia mengelap air matanya yang menetes.
Betapa tidak, ibu sudah sekitar lima tahun membesarkan dan bersama-sama Sarito Tamba, anak pertama.
Dan sekitar tiga tahun membesarkan dan bersama-sama Halasan Tamba.
Namun hanya lima menit insiden terbakar mobil carry yang ditumpangi kedua anak bersama bapaknya Jusmin Tamba, Sarito Tamba (5) dan Halasan Tamba (3) telah tiada.
Sedih, sesedih-sedihnya!
Selamat Jalan Malaikat Kecil Sarito Tamba (5) dan Halasan Tamba (3) Tuhan Bersama Kalian Berdua Nak.
Dan bagi kedua orang tua dan keluarga, diberikan penghiburan yang kekal.
Baca juga: Profil Jusmin Tamba, Lihat Anaknya Tewas Terbakar di Mobil Berisi Tanki Bensin Eceran di Batam
Baca juga: Kebakaran Mobil di Batam, Balita Tewas di Kursi Tengah, Sopir Syok Menjerit-jerit di RS
(*)
Sumber: tribunbatam.id