Berita Kendal
Tes CAT Seleksi Perangkat Desa di Kendal Sesuai Aturan dan Transparan
Panitia mengklaim, tes seleksi berbasis computer assisted test (CAT) perangkat desa di Kendal berjalan sesuai aturan dan transparan.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pelaksanaan tes seleksi perangkat desa di Kabupaten Kendal telah selesai beberapa waktu lalu.
Panitia mengklaim, tes seleksi berbasis computer assisted test (CAT) berjalan sesuai aturan dan transparan.
Ketua CAT panitia seleksi perangkat desa Kabupaten Kendal, Jefri Heridiyansah mengatakan, pelaksanaan tes seleksi perangkat Desa Kebonagung, Dempelrejo dan Winong telah dilaksanakan secara transparan dan sangat terbuka.
"Pelaksanaannya, kita menggandeng perguruan tinggi dari Semarang.
Sehingga tes berjalan transparan dan sangat terbuka," kata Jefri, dalam keterangannya, Minggu (14/2/2021).
Ia menuturkan, untuk memastikan tidak ada kesalahan teknis atau kesengajaan, server komputer telah dilakukan pemeriksaan oleh tim Dinas Kominfo Kendal.
Tak hanya itu saja, anggota DPRD Kendal pun memastikan dengan datang langsung ke lokasi tes.
"Dua anggota DPRD Kendal juga sudah memeriksa kelengkapan administrasi dari nomor urut presensi yang kita sesuaikan dengan SK ketetapan peserta dari desa," tuturnya.
Terkait pengurangan nilai peserta seleksi, lanjutnya, tim Dinas Kominfo Kendal juga sudah melihat dengan tim IT di lokasi tes dan mengganti jawaban dari data server milik perguruan tinggi rekanan.
"Karena server kita terprogram, jawaban benar nilainya satu untuk jawaban salah tidak ada nilainya," katanya.
Jefri mengakui sempat ada tudingan miring terkait pelaksanaan tes tersebut.
Menurutnya, tudingan tersebut merupakan hal yang biasa.
Penyebabnya, katanya, dimungkinkan adanya oknum yang merasa tidak suka dengan dirinya sebagai pelaksanan tes CAT seleksi perangkat desa.
"Kita sangat transparan, jadi peserta sebelum masuk ke ruangan bebas memilih komputer.
Dan untuk hasil nilai peserta juga langsung ditayangkan di layar monitor yang bisa disaksikan oleh umum. Nilai yang ditampilkan sangat real time.
Setiap jawaban yang diinput peserta langsung terupdate dan datanya bergerak," terangnya.
Disinggung terkait pelaksanaan yang tidak sesuai aturan, Jefri menegaskan, pihaknya sudah menyesuaikan 70 persen soal terkait Pancasila, UUD 45, Bahasa Indonesia, dan Pengetahuan Umum tentang Kabupaten Kendal.
Kemudian 30 persen untuk kemampuan bidang.
"Saya berharap para kepala desa memberi pengarahan kepada warganya yang ikut tes bahwa pelaksanaan tes sudah sesuai aturan dan tidak ada kecurangan," harapnya.
Jefri menegaskan, mengapa pihak desa mau bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam seleksi perangkat karena selama ini perguruan tinggi selalu transparan dan hasilnya bisa dipercaya.
(*)