Pembunuhan Dalang Anom Rembang
Kombes Hastry Lihat Penampakan Arwah Istri Dalang Anom Rembang, Denny Darko: Tunjukkan Lokasi Mayat
Fakta baru kematian ki Dalang Anom dan keluarga di Rembang. Seorang dokter forensik mengaku melihat arwah istri Dalang Anom.
TRIBUNJATENG.COM - Fakta baru kematian ki Dalang Anom dan keluarga di Rembang.
Seorang dokter forensik mengaku melihat arwah istri Dalang Anom.
Arwah istri ingin menunjukkan lokasi mayat korban.
Baca juga: Kamu Jangan Ikut Campur! Kata-kata Intimidasi Membuat Saksi Kecelakaan Takut
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Jalaluddin Rahmat Meninggal Dunia: Dikenal Tokoh Syiah Indonesia
Baca juga: Saat Mencari Rumput, Slamet Pekalongan Temukan Mayat dalam Kondisi Membusuk
Baca juga: Wajah 2 Pemuda Tembalang Semarang Edarkan Obat Terlarang: Simpan di Rumah
Arwah istri Ki Anom mendatangi Dokter forensik, Kombes Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F.
Kedatangan arwah istri Ki Anom kepada dr Hastry ini rupanya menguak soal kronologi pembunuhan dan juga siapa sosok sang pembunuh.
Keluarga seniman dan juga dalang, Ki Anom Subekti dan keluarganya, ditemukan tak bernyawa.
Ki Anom Subekti dan keluarganya tewas dibunuh di kediamannya di Padepokan Seni Ongkojoyo, Desa Turusgede, Rembang, Jawa Tengah.
Jasad Ki Anom beserta istrinya, Tri Purwati (50), putrinya, AS (13), dan cucunya, GLK (11) ditemukan oleh asisten sang dalang, Kamis (4/2/2021) pukul 06.30 WIB.
Awalnya, dalang Ki Anom, istri, anak dan cucunya itu disebut dibunuh saat sedang terlelap tidur.
Namun rupanya hal tersebut dibantah oleh dr Hastry, sang dokter forensik.
Diakui dr Hastry, ia menemukan keganjilan saat mengidentifikasi tempat kejadian perkara (TKP).
Saat mengidentifikasi TKP, dr Hastry langsung menyimpulkan bahwa dalang Ki Anom dan keluarganya itu dibunuh secara tidak wajar.
"Saya dikabarin ada 4 korban pembunuhan. Kenapa disebut pembunuhan, karena ditemukan meninggal tidak wajar dalam satu ruangan di rumah tersebut," ungkap dr Hatsry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Denny Darko, Minggu (14/2/2021).
"Tidak wajar, kenapa?" tanya Denny Darko penasaran.
Alasannya adalah karena keempat korban dibunuh secara bersamaan dengan luka yang cukup banyak.