Berita Regional
Pria di Trenggalek Bunuh Ayahnya gara-gara Masakan Sahur Terlalu Asin, Polisi: Pelaku Merasa Diracun
Setelah itu, Fera mondar-mandir sambil membawa sajam (senjata tajam) berupa sabit, pisau, dan palu.
TRIBUNJATENG.COM, TRENGGALEK - Di Trenggalek, Jawa Timur, seorang pria membacok ayah kandungnya hingga tewas.
Wajib (50) tewas di tangan anak kandungnya sendiri yaitu Fera Setyadi (27) di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Trenggalek, Senin (15/2/2021).
Pembunuhan itu terjadi pada saat santap sahur atau dini hari.
Baca juga: 13 Perguruan Tinggi di Jateng Akan Ditutup LLDikti, Bagaimana Nasib Mahasiswa dan Dosen?
Baca juga: Dasti Novianti Meninggal Kecelakaan Tertabrak Truk di Kuburaya, Warganet Berduka
Baca juga: Uang Korupsi PT Asabri Dibelikan Aset di Boyolali Rp 56 Miliar: Unik, Uang di Koper Tak Ditransfer
Baca juga: Tak Terima Istri Digoda, Andi Bacok Anggota LSM Kudus: Mati Kau!
Berikut SURYA.co.id merangkum fakta anak bacok bapak kandung hingga tewas di Trenggalek.
Makanan terlalu asin
Diketahui, pelaku Fera dan korban Wajib hendak menyantap sahur di rumahnya yang berada di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek.
Namun, makanan yang dihidangkan orangtuanya untuk sahur dirasa terlalu asin oleh Fera.
Makanan terlalu asin ini membuat pelaku merasa akan diracun orangtuanya.
"Pelaku merasa mau diracun," kata AKP Budi Hartoyo, Kapolsek Panggul.
Mondar-mandir membawa Sajam
Selesai santap sahur, Fera diketahui mengajak kerabatnya ke rumah.
Setelah itu, Fera mondar-mandir sambil membawa sajam (senjata tajam) berupa sabit, pisau, dan palu.
Pelaku mondar-mandir sambil menggerutu.
"Tiba-tiba pelaku menghampiri korban yang sedang berjalan di depan pelaku.
Pelaku langsung memukuli dan membacok dengan menggunakan sabit," ujarnya.