Berita Internasional
Suriah dan Israel Bertukar Tawanan, 2 Gembala untuk 1 Wanita
Sebanyak dua gembala asal Suriah ditukar dengan seorang wanita Israel dalam kesepakatan pertukaran tawanan, Kamis (18/2/2021).
TRIBUNJATENG.COM, TEL AVIV - Melalui mediasi yang ditengahi oleh Rusia, Suriah bertukar tawanan dengan Israel.
Sebanyak dua gembala asal Suriah ditukar dengan seorang wanita Israel dalam kesepakatan pertukaran tawanan, Kamis (18/2/2021).
Pihak militer Israel mengatakan bahwa 2 orang gembala Suriah telah ditahan sejak beberapa pekan lalu setelah melewati perbatasan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Baca juga: Sakitnya Hati Ririe Fairus dengar Jawaban Nissa Sabyan dan Ayus saat Ditanya Apa Mereka Selingkuh
Baca juga: Dikirimi Video Porno via Whatsapp Selama Dua Tahun, Rumah Tangga Pria Jakarta Ini Hancur
Baca juga: Wajah Sopir Truk Lebam Dihajar Begal, Dibuang ke Jalan Posisi Tangan Diikat dan Mata Ditutup
Baca juga: Penyelesaian Alun-Alun Johar Kota Semarang Kurang Penataan Drainase dan Jalan
Militer memulangkan 2 genbala itu kepada perwakilan palang merah internasional melalui Quneitra Crossing sesuai dengan arahan pemerintah Israel, terang pernyataan militer dikutip AFP.
Pihak militer Israel tidak memberikan detail tentang identitas orang-orang yang mereka tawan dan bebaskan itu namun kantor berita SANA di Damaskus mengonfirmasi pertukaran itu dan menyebut 2 gembala itu bernama Mohammed Hussein dan Tarek Al Obeidan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengonfirmasi bahwa pertukaran itu dimediasi oleh Rusia, yang punya hubungan dekat dengan pemerintah Suriah dan menempatkan tentara mereka di negara itu.
Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas kesepakatan itu.
Tentang wanita Israel yang dibebaskan Suriah dalam pertukaran itu, Netanyahu mengatakan bahwa kondisinya kini sedang menuju ke rumahnya. Wanita itu ditangkap setelah tersesat di perbatasan.
Israel mengungkap pertukaran itu dilakukannya dengan itikad baik.
Sebagai bagian dari perjanjian itu juga menurut Netanyahu, seorang aktivis Suriah bernama Nihal Al Mokt yang kini tengah melakukan pengabdian masyarakat akan dipersingkat hukumannya menjadi 3 bulan.
Sebelumnya, kantor berita SANA mengatakan kedua gembala Suriah dibebaskan menyusul kesepakatan yang dilakukan melalui "mediasi Rusia" serta mengizinkan pembebasan Al Mokt.
Netanyahu pada Selasa malam telah mengadakan pertemuan kabinet darurat untuk membahas situasi "kemanusiaan" di Suriah.
Menanggapi pertukaran tahanan itu, Netanyahu mengatakan bahwa momen itu persoalan "hidup atau mati".
"Saya sendiri yang menghubungi Presiden (Vladimir) Putin untuk menyelesaikan masalah," kata Netanyahu kepada sebuah stasiun radio militer Israel.
Israel merebut sebagian besar Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan kemudian mencaploknya dalam suatu tindakan yang tidak diakui oleh internasional.