Imigran Ini Tikam Petugas Kecewa Hak Tinggalnya Ditolak
Cyril Pierreval, ayah satu anak yang bekerja untuk kantor Imigrasi dibunuh pada hari Jumat (19/2/2021) oleh seorang penikam Sudan ber
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Imigran Ini Tikam Petugas Kecewa Hak Tinggalnya Ditolak
TRIBUNJATENG.COM - Seorang Imigran Sudan Afrika Utara menikam pekerja imigrasi Inggris hingga tewas saat diberitahu jika permohonan suakanya ditolak.
Cyril Pierreval (46), ayah satu anak yang bekerja untuk kantor Imigrasi dibunuh pada hari Jumat (19/2/2021) oleh seorang penikam Sudan berusia 38 tahun yang menghadapi deportasi.
Dilansir dari dailymail.com, imigran tersebut menyerang kepala pusat penyambutan pengungsi di kota Pau sekitar pukul 11 pagi.
Baca juga: Ardi Bakrie Sering Muncul di Acara Nia Ramadhani, Presdir TV One Itu Singgung Bayaran
Baca juga: Dituding Telantarkan Putra, Ashanty: Dia Mikirnya Anak Angkat Itu Harus Tinggal Serumah
Baca juga: Sarna 20 Menit Tarik-Menarik dengan Buaya demi Menyelamatkan Suniah, Korban Luka Sampai Paha
Baca juga: Ayus Panggil Nisya Sabyan Umi, Ustaz Zacky Mirza Tanya Menohok: Siapa Sih?
Petugas itu ditemukan di kantornya dengan beberapa luka tusukan di dadanya dan meninggal beberapa saat kemudian.
Pelaku rupanya tidak terima lantaran perizinan suaka sangat pendek. Selain itu, diduga tidak ada penerjemah yang bagus untuk menghubungkan komunikasi antara Cyril dengan pelaku.
Polisi mengatakan kepada BMFTV, Imigran itu pernah dipenjara dua kali pada tahun 2017 karena penyerangan bersenjata.
Pembunuh yang belum disebutkan namanya - termasuk di antara sekelompok besar orang yang mengungsi dari Calais selama lima tahun terakhir.
Para Imigran itu berharap bisa menyeberangi Selat ke Inggris.
'Penyerang datang ke TKP tepat sebelum jam 11 pagi dan mengatakan dia mengadakan pertemuan dengan Cyril. Orang lain di gedung itu kemudian mendengar teriakan, dan memanggil polisi.
Petugas menemukan korban tergeletak di tanah, dan berlumuran sepuluh luka pisau, termasuk satu di leher. Meski mendapat perawatan darurat, dia meninggal karena luka-lukanya. "
Pelaku kemudian berhasil dikalahkan oleh staf Imigran lainnya.
François Bayrou, Walikota Pau, membenarkan peristiwa tersebut.
Ia tidak menyangka dengan kasus pembunuhan tersebut. Pasalnya sejauh ini, korban kerap membantu para imigran.
'Ini adalah tragedi yang mengerikan, terlebih lagi karena korban menghabiskan seluruh kehidupan profesionalnya membantu para migran dan pencari suaka,' kata Bayrou.