Berita Features
Kisah Slamet Pencuri yang Babak Belur Diamuk Massa, Kini Insyaf dan Nyantri di Ponpes Alif Baa
Dari sebuah desa di dataran tinggi Banjarnegara, beberapa bulan lalu, Slamet (16) nekat pergi ke kota Banjarnegara
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Meski kali ini ia mengaku terpaksa, tangan Slamet rupanya sudah cukup terlatih mencuri.
Di desanya, ia mengaku juga pernah mencuri.
"Di desa dulu iya, pernah," katanya
Ia berhasil menggasak makanan yang dia inginkan di toko itu.
Tetapi nahas, Slamet tidak bisa keluar lantaran toko keburu ditutup penjaganya.
Ia terjebak di dalam. Hingga seorang penjaga toko memergoki keberadaannya.
Gerak geriknya dicurigai.
Ia tak mampu lagi berkelit. Slamet tak bisa lari.
Ini adalah titik paling krusial bagi seorang pencuri.
Waktu itu seakan menentukan bagi dia hidup atau mati.
Ia bakal jadi sasaran kebrutalan orang-orang pasar kala melihat pencuri.
Nasib buruk benar menimpanya.
Satu persatu pukulan mengarah ke tubuhnya.
Slamet pasrah tubuhnya jadi sasaran amuk massa.
Tubuhnya babak belur. Tetapi ia masih mujur. Nyawanya selamat.