Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Artis

Kisah Cinta Dilan dan Milea, Setelah Putus Dilan Pacari Ancika di Tahun 1995

setelah putus dari Milea, Dilan berpacaran dengan Ancika Mehrunisa Rabu pada tahun 1995. Saat itu Ancika masih duduk di bangku kelas 3 SMA.Ancika me

Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
INstagram/ Ancika.cik
Kisah Cinta Dilan dan Milea, Setelah Putus Dilan Pacari Ancika di Tahun 1995 

Kisah Cinta Dilan dan Milea, Setelah Putus Dilan Pacari Ancika di Tahun 1995

TRIBUNJATENG.COM - Kisah asmara Dilan dan Milea yang terjadi di tahun 1990 hingga 1992, disebut-sebut sebagai kisah nyata yang terjadi di kota Bandung, Jawa Barat.

Romans cinta Dilan Milea yang sedang digandrungi oleh remaja Indonesia itu sendiri ditulis oleh Pidi Baiq.

Pidi Baiq mengatakan, setelah putus dari Milea, Dilan berpacaran dengan Ancika Mehrunisa Rabu pada tahun 1995.

Hal itu dibeberkan Pidi Baiq dalam laman Instagramnya.

Baca juga: Sesaat Setelah Bripka CS Tembaki Orang di Kafe, Wanita Berambut Panjang Keluar Sambil Menangis

Baca juga: Vicky Prasetyo Tak Kenal Ayah Kalina Ocktaranny, Ivan Gunawan: Mau Kenalan Pas Akad

Baca juga: Intan Siswi SMP Meninggal Dibunuh Pacar, Pelaku Anak SMA Bingung Korban Hamil dan Minta Dinikahi

Baca juga: Peruntungan Shio Besok Jumat 26 Februari 2020

"Saya di rumah terus lagi nulis novel Ancika, pacar kedua Dilan. Ternyata susah.

Narasumbernya (Ibu Ancika) sok sibuk," tulis Pidi Baiq dalam laman Instagramnya, Minggu (21/2/2021).

Pada tahun 1995 itu Ancika masih duduk di bangku kelas 3 SMA.

Ancika memiliki rambut pendek.

"Aku masih seorang anak SMA Kelas 3 berambut pendek seperti gaya rambut Lady Diana dan berpacaran dengan orang bernama Dilan," demikian adalah cuplikan tulisan Ancika Mehrunisa Rabu yang pernah dijadikan story oleh Pidi Baiq.

Pidi Baiq menambahkan, novel yang bercerita tentang Ancika ini masih dalam proses penulisan.

Seperti yang diketahui kisah asmara Dilan dan Milea dipercaya sebagai kisah nyata yang terjadi di kota Bandung, 1990.

Keduanya resmi menjalin asmara pada tanggal 22 Desember 1990.

Pada masa awal berpacaran, Milea mengalami banyak hal indah bersama sang pujangga, Dilan.

Kisah cinta sewaktu SMA mereka lalui dengan banyak hal-hal romantis.

Namun satu hal yang selalu membuat Milea cemas adalah bergabungnya Dilan dengan geng motor

. Apalagi Dilan menjabat sebagai Panglima Perang.

Milea selalu cemas jika terjadi hal buruk yang menimpa Dilan karena geng motornya.

Suatu malam, Milea pernah memergoki Dilan tawuran.

Meski tawuran itu adalah aksi balas dendam Dilan demi Milea, Milea tetap tidak suka.

Keduanya jadi sering berdebat tentang masalah geng motor.

Kecemasan selalu melanda hati Milea hingga ia merasa tidak nyaman lagi berpacaran dengan Dilan. Ia meminta putus.

Milea khawatir dengan Dilan. Akew sahabat Dilan meninggal akibat tawuran geng motor di tahun 1991.

Milea pikir, saat ia mengancam putus, Dilan akan berhenti dari geng motornya.

Milea yakin Dilan akan kembali pada pelukannya.

Milea tahu, Dilan sangat mencintainya.

Dilan pasti kembali.

Namun nyatanya tidak, Dilan tidak kembali setelah sore itu.

Sore saat Milea dan Dilan putus.

Dilan telah memiliki kekasih baru.

Namun akhirnya, Milea tahu: Dilan berbohong punya pacar.

Dilan ingin Milea membencinya dan cepat melupakannya.

Sejak peristiwa itu, Dilan menjauh dari Milea.

Kesedihan semakin melanda Milea.

Ia sebenarnya masih mencintai Dilan.

Waktu berlalu. Milea kembali ke Jakarta dan kuliah di sana.

Sedangkan Dilan, ia melanjutkan pendidikan di Universitas ternama di Bandung.

Jarak membentang, namum cinta Milea masih sama: hanya untuk Dilan.

Makin lama Dila menghilang, Milea berusaha untuk selalu menghubungi Dilan, akan tetapi keluarga Dilan sudah pindah rumah.

Milea kehilangan jejak Dilan.

Hingga suatu hari, sosok Hardi datang ke kehidupan Milea.

Hardi adalah kaka tingkatnya di Universitas.

Kisah cinta Milea dan Hardi berlanjut hingga ke jenjang pernikahan.

Namun tak dapat dipungkiri, Milea selalu mencintai Dilan.

Pun sebaliknya, semenjak putus dari Milea, Dilan seperti tengah menjalani upacara menyambut hari-hari penuh rindu.

Jarak membentang, rindu menggebu.

Keduanya diam-diam masih saling mencintai, berharap, terus berharap menahun lamanya, hingga akhirnya mereka putus asa.

Singkat cerita, reuni SMA kembali mempertemukan keduanya. Mempertemukan Dilan dan Milea.

Setelah sekian lama.

Kala itu Dilan sedang melanjutkan kuliahnya di Bandung.

Akan tetapi, saat bertemu kembali dengan Milea, ia sudan menjadi seorang istri dari Herdi, seniornya di kampus.

Dilan menutupi luka hatinya.

Reuni SMA kala itu mengukir kenangan yang tak mungkin kembali.

Milea tak mungkin kembali.

Dilan sadar, kehilangan Milea tidak lebih dari kehilangan sang ayah yang ia anggap sebagai seorang pahlawan.

Setelah 25 tahun berpisah, Pidi Baiq sendiri menyampaikan tulisah terakhir Milea, tahun 2017.

Milea disebutkan tak pernah merasa berpisah dengan Dilan.

"Pada dasarnya tak ada perpisahan selama tetap saling mencintai. Itu luar biasa. Aku ingin kamu mengerti. Milea Adnan Hussain (2017)".

Quotes itu diunggah dalam laman Instagram Pidi Baiq, Kamis (28/2/2019).

Pidi Baiq menambahkan, Milea ingin penggemar Dilan merasa senang dengan filmnya.

Selain mengunggah quote terakhir Milea Adnan Hussain, Pidi Baiq juga mengabarkan bahwa Dilan masih tinggal di kota Bandung.

Sejak menempati Buahbatu Bandung, Jawa Barat, Dilan disebutkan tidak lagi meninggalkan kota Bandung hingga saat ini.

"Dilan pernah tinggal di daerah Riung Bandung, terus pindah ke Cibiru.

Sampai sekarang Dilan tinggal di daerah wilayah Buahbatu dan tidak pernah tinggal di luar kota Bandung.

Kecuali dia pernah tinggal beberapa lama di tiga negara, yaitu setelah dia lulus kuliah di ITB," ungkap Pidi Baiq dalam laman instagramnya, Jumat (22/3/2019).

Pidi Baiq menceritakan, motor CB Dilan juga sudah dijual pada tahun 1995.

Dilan juga disebutkan sudah tidak memiliki motor CB yang disebut pesawat tempurnya itu.

"Motor CB ketidaksayangannya dijual pada tahun 1995. Dari sejak itu Dilan tidak pernah punya motor CB lagi.

Terus dia membeli motor Grand Astrea yang kemudian dijual lagi pada tahun 1999. Sejak itu, dan sampai sekarang Dilan tidak pernah punya motor," cerita Pidi Baiq.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved