Berita Regional
Kisah Pilu Priya dan Naufal Kakak Adik Anak Yatim Hidup Menumpang Tetangga Setelah Ibu Menikah Lagi
Kisah pilu datang dari kakak beradik asal Desa Ujungaris, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
TRIBUNJATENG.COM - Kisah pilu datang dari kakak beradik asal Desa Ujungaris, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Diketahui keduanya bernama Priya Sulistiani (17) dan adik bungsunya Naufal Naafy Ayyaasy (8) menangis.
Priya dan Naufal merupakan anak yatim lantaran sudah ditinggal wafat sang ayah.
Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ashanty Istri Anang Hermansyah Dikabarkan Meninggal, Ini Faktanya
Baca juga: Kisruh Kudeta Partai Demokrat, AHY Pecat 7 Kader Secara Tidak Hormat Termasuk Marzuki Alie
Baca juga: Suami Istri Ini Didenda Rp 2,2 Miliar Gara-gara Miliki 7 Anak, Alasan Istri Bikin Terenyuh
Baca juga: Polisi Aipda Roni Nekat Bunuh 2 Gadis Muda Rizka dan Aprilia Sekaligus Gara-gara Hal Sepele Ini
Sedangkan ibu mereka telah menikah dan meninggalkan anak-anaknya.
Kini Priya dan Naufal tinggal di rumah peninggalan kakek dan nenek mereka yang sekarang ambruk.
Keduanya bahkan baru mengetahui kabar ibunya menikah lagi dari sanak saudara dan sampai saat ini belum pernah bertemu dengan sang ayah tiri.
Terhitung sudah 6 bulan lamanya kakak beradik itu tinggal di rumah reyot yang pada Sabtu (20/2/2021) pagi kemarin ambruk.
"Suka nangis apalagi kalau malem mau tidur, tapi nggak tiap malam juga," ujar Priya, Kamis (25/2/2021).
Ia mengaku menangis karena teringat almarhum ayahnya.
Setiap menangis pun, gadis yang kini duduk di bangku kelas XII SMK itu selalu berusaha agar tidak dilihat oleh adiknya.
Ia menceritakan, kenangan saat keluarga kecil mereka ketika sang ayah masih hidup selalu terbayang-bayang.
"Karena kan biasanya sering kumpul gitu satu keluarga, tapi kan sekarang sudah beda," ujarnya.
Semenjak ditinggal ibu mereka, Priya ingin mendedikasikan dirinya sebagai kakak sekaligus ibu bagi adiknya.
Mulai dari mengurusi pekerjaan rumah hingga mengasuh adik seperti belajar dan lain sebagainya ia lakukan sendiri.
Beruntung, untuk kebutuhan makan banyak yang peduli kepada dua anak yatim tersebut.